Mohon tunggu...
Abdul Muis
Abdul Muis Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang suka menulis, belajar otodidak dari internet tentang inovasi pembelajaran, aktif sebagai narasumber berbagi praktik baik, fasilitator PGP, Praktisi Menggajar, pendiri penerbit Klik Media dan Pustaka Mahameru, Abinya Nada dan Emil.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dalang Kehabisan Cerita, Semutpun Dibunuh dengan Cara Tak Terduga

6 Oktober 2024   07:44 Diperbarui: 6 Oktober 2024   08:53 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpose setelah belajar (dok. pribadi)

Murid kita di sekolah, santri di pesantren, dan mahasiswa di perguruan tinggi, adalah bagian vital dalam pendidikan dan pembelajaran. Mereka memainkan peran sebagai wayang dengan karakteristik dan gaya masing-masing. Sebagai seorang dalang, selayaknya kita menjadi dalang yang baik, yang memberikan kesempatan yang sama kepada semua wayang untuk belajar, berproses dan beradaptasi untuk menjadi tanpa tapi. Apa yang ingin dicapai oleh setiap 'wayang', dalang menjadi bagian penting dalam mewujudkannya. Mari, mainkan lakon dan babak pada setiap alur dengan bijak, bukan sebatas memainkan wayang dengan asal, tapi ada nilai yang kita titipkan untuk diwujudkan dalam perilaku dan tindakan. Tabik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun