Mohon tunggu...
Abdul Muis
Abdul Muis Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang suka menulis, belajar otodidak dari internet tentang inovasi pembelajaran, aktif sebagai narasumber berbagi praktik baik, fasilitator PGP, Praktisi Menggajar, pendiri penerbit Klik Media dan Pustaka Mahameru, Abinya Nada dan Emil.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Isak Tangis Warnai Suasana Peringatan Maulid Nabi di SMAN 1 Kunir

18 September 2024   13:44 Diperbarui: 18 September 2024   13:54 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SMA Negeri 1 Kunir menggelar pengajian dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW(13/9/2014) di halaman tengah sekolah. Acara yang  menghadirkan  Ust. Syamsul Hadi  HM, S.Ag.,MM. sebagai  pembicara ini  mengangkat tema Meneladani Akhlak Rasulullah SAW Dalam Upaya Mewujudkan Karakter   Pelajar Pancasila. Kegiatan yang bertujuan mengajak siswa untuk  meneladani akhlak Nabi  Muhammad pagi itu, juga diiringi penampilan Al Banjari Al Habsy, siswa-siswi peserta ekstrakurikuler Al Banjari yang dibina oleh Bapak Muhammad Soleh, S.Pd.I.Gr.  

Guru, tenaga administrasi serta seluruh siswa menyimak ceramah tentang kelahiran dan keteladanan nabi. Untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan melakukan berbagai amalan yang mendekatkan diri kepada Allah dan meneladani akhlak Nabi, antara lain: membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk pujian dan doa yang akan membawa keberkahan. Meneladani sunnah-sunnah Nabi dalam kehidupan sehari-hari sebagai cara terbaik menunjukkan cinta kepada beliau.

Suasana mulai terasa hening saat Ust Syamsul Hadi meminta seluruh hadirin  untuk menghadirkan sosok Nabi Muhammad di hadapan masing-masing . "Sambil mata terpejam, saya berusaha  menghadirkan  Nabi Muhammad di hadapan saya. Tetapi saya tidak bisa. Yang saya lakukan adalah istighfar dan terus membaca shalawat nabi. Dari situ tiba-tiba muncul perasaan takut , apakah saya termasuk umat yang akan disambut Nabi Muhammad di telaga Kaustar kelak? Apakah saya termasuk umat yang akan merasakan air telaga Kaustar? Masih dalam keadaan terpejam dan bersholawat, air mata saya terus mengalir dengan perasaan ketakutan."

Ceramah Agama dalam rangka peringatan Maulid Nabi/dokpri
Ceramah Agama dalam rangka peringatan Maulid Nabi/dokpri

Pada saat sesi muhasabah, hadirin mulai larut dalam kalimat-kalimat yang berisi instropeksi diri dari Ustad  Syamsul Hadi. Saat itu  semakin banyak terdengar isak tangis lirih, baik dari barisan tempat duduk guru maupun para siswi. Hal serupa juga dirasakan oleh Ibu Megah Erawati. Usai pelaksanaan kegiatan, Guru PKN itu menuturkan," Saya nangis ngguguk, bu. Saya merasa banyak dosa. Masih banyak yang harus saya benahi dalam diri saya. Saya merasa belum bisa merawat ibu saya dengan sepenuh hati karena masih sering bicara agak keras dengan ibu.  Dan saya merasa belum bisa ngerem mulut saya, kadang masih tertawa memperlihatkan gigiku di hadapan orang. Ya, Allah masih sangat banyak  kesalahan saya, belum bisa ngaji dengan sepenuh hati pokoknya buanyak mbak lin, tadi pagi usai sholat saya  kepikiran kenapa kemarin saya ikut foto-foto dengan gaya yang agak centil, padahal aku sudah berumur."

Kegiatan ceramah pengajian ditutup dengan doa yang sekaligus juga dipimpin Ustad Samsul Hadi, yang di antaranya mendoakan semoga SMA Negeri 1 Kunir menjadi lembaga pendidikan yang diberkahi Allah dalam mencetak generasi penerus bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun