Mohon tunggu...
Abdul Muis
Abdul Muis Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang suka menulis, belajar otodidak dari internet tentang inovasi pembelajaran, aktif sebagai narasumber berbagi praktik baik, fasilitator PGP, Praktisi Menggajar, pendiri penerbit Klik Media dan Pustaka Mahameru, Abinya Nada dan Emil.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Pemimpin Sukses dan Berhasil: Belajar pada Santri dan Kiai hingga 4 Sifat Nabi

2 Agustus 2024   09:22 Diperbarui: 2 Agustus 2024   16:43 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepertinya kita perlu dan penting untuk belajar dari cara bagaimana para pendahulu memimpin. Empat prinsip berikut dapat menjadi referensi bagi pemimpin (dan mungkin juga guru), agar tuntutan yang diinginkan tidak sekadar bersifat arahan namun juga teladan.'

  • Siddiq

Artinya jujur. Kejujuran seorang pemimpin menjadi pertaruhan selama ia menjalankan roda organisasi. Pemimpin yang jujur akan dengan mudah mengendalikan apapun dan siapapun yang dipimpinnya. Kejujuran seseorang (bawahan, pengikut) kepada pemimpin akan mencerminkan loyalitas dan semangat yang tinggi. Pemimpin yang dapat dipercaya bukan hanya memberikan instruksi namun juga contoh, teladan.

Apa yang dikatakan, dikabarkan, diinstruksikan oleh pemimpin yang memiliki sifat siddiq ini bukan sebatas kata-kata atau arahan, tapi seolah menjadi wasilah bagi bawahan dan pengikut untuk diikuti, dilakukan dan dikerjakan. Pemimpin (kepala sekolah, juga guru) yang jujur akan tercermin dari dirinya nilai pengabdian, nilai keteladanan, nilai semangat untuk terus belajar memberikan yang terbaik kepada dirinya dan orang lain. 

  • Amanah

Dapat dipercaya. Apa yang dikatakan oleh seorang pemimpin yang memiliki sifat amanah ini bukan sebatas instruksi, tapi ia memberikan contoh melalui tindakan perbuatan. Instruksi diberikan lalu kemudian diikuti dengan contoh dan teladan. Kepercayaan seseorang akan semakin meningkat kepad orang lain mana kala apa yang dikatakannya tidak hanya bersifat arahan namun juga disertai bukti dan aksi nyata.

Pemimpin yang dapat dipercaya memancarkan sinar kejujuran (siddiq) dalam dirinya. Apa yang dikatakannya adalah lautan pengetahuan yang bagi orang lain bukan sekadar informasi namun juga khazanah baru yang memberinya banyak pengetahuan baru pula, bermanfaat bukan hanya bagi dirinya namun juga orang lain.

  • Tabligh

Artinya menyampaikan. Jika kita membuka sirah nabawiyah, maka akan kita temukan bukti ribuan dan mungkin juga jutaan bukti bagaimana Nabi dulu berjuang dengan ragam cara, menyampaikan kebenaran kepada jutaan orang dalam waktu yang lama. Apa yang disampaikan Nabi kala itu isinya semuanya adalah kebenaran, yang sampai hari ini terus kita jadikan panutan dan teladan.

Pemimpin yang baik sudah seharusnya menyampaikan kebaikan, memberikan instruksi dengan cara yang baik pula. Bukan hanya memerintah namun juga memberikan contoh dan teladan yang bernilai kebaikan.

  • Fathonah

Artinya cerdas. Inovasi dan kreativitas lahir dari pemimpin yang memiliki sifat ini. Ada banyak sekali terobosan dan cara baru yang dilahirkan dari tangan dingin seorang pemimpin dengan sifat fathonah. Ia juga terbuka menerima saran, kritik, sumbangsih ide dan gagasan, bukan untuk dirinya tapi untuk organisasi yang dipimpinnya.

Keerdasan seorang pemimpin bukan sebatas pada konsptual kognitif semata, tapi juga cerdas membaca situasi, tepat menentukan kebijakan dan keputusan, menempatkan orang-orang yang ada di bawahnya pada tempat yang tepat, bukan versi dirinya namun bagaimana khalayak membacanya, ia dapat berkomunikasi dengan khalayak bukan hanya lisan namun dimensi lainnya, bahkan dimensi yang tak terbaca oleh orang lain. Itu semua dapat terjadi karena kecerdasannya.

***

Jika saat ini kita berprofesi sebagai guru, maka posisi kita adalah pemimpin bagi murid, pemimpin pembelajaran, pemimpin diri sendiri, pemimpin bagi keluarga. Tugas kita sama, memberikan teladan, contoh dan uswah hasanah kepada semua, bukan hanya murid, rekan sejawat, teman, sahabat, tapi kepada semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun