Mohon tunggu...
Abdul Muis
Abdul Muis Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang suka menulis, belajar otodidak dari internet tentang inovasi pembelajaran, aktif sebagai narasumber berbagi praktik baik, fasilitator PGP, Praktisi Menggajar, pendiri penerbit Klik Media dan Pustaka Mahameru, Abinya Nada dan Emil.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Membuat Keyakinan Kelas dengan Cara Kreatif dan Menyenangkan

15 Juli 2024   05:36 Diperbarui: 15 Juli 2024   11:41 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkelompok (Dokumentasi Pribadi)

Pada postingan sebelumnya, saya telah menulis beberapa hal yang dapat dilakukan guru berkaitan dengan menyambut hari pertama masuk sekolah. Kenapa ini menjadi bahasan dan kemudian ditulis? 

Ya, hari pertama masuk sekolah, bertemu dengan peserta didik dan rekan sejawat setelah sekian lama libur, seolah sedang kembali ke medan laga setelah sekian lama rihlah, berlibur dan mungkin bagi sebagian yang lain sibuk dengan aktivitas kantor karena lembur, hehe.

Kesan pertama kembali ke sekolah harus menjadi kesan menyenangkan, kesan yang baik, kesan yang membekas dan boleh jadi kesan pertama inilah yang akan menjadi cermin terhadap kesan-kesan dan pertemuan berikutnya. Oleh karenanya penting untuk dipersiapkan dengan baik.

Salah satu poin penting dalam pertemuan pertama dengan peserta didik adalah membuat keyakinan kelas. Saya sengaja menggunakan istilah "keyakinan kelas" bukan "peraturan kelas". 

Istilah "keyakinan kelas" populer dalam kegiatan Program Guru Penggerak. Melalui keyakinan kelas, kita mengajak peserta didik membentuk kelas sesuai dengan harapan mereka, melalui keyakinan kelas kita ingin mengajak peserta didik membangkitkan rasa memiliki, membangun kesadaran bersama, bahwa kelas adalah rumah kedua kita yang harus dijaga dan dirawat, diisi di dalamnya dengan ragam aktivitas bermakna, bukan hanya untuk diri namun juga untuk seluruh penghuni 'rumah', sehingga dengan demikian diharapkan 'rumah' tersebut akan menjadi tempat terbaik, tempat tinggal yang nyaman dan membuat siapapun yang masuk dan ada didalamnya betah.

Berikut ragam cara kreatif yang dapat dipilih oleh guru dalam membuat keyakinan kelas. Harapannya dengan cara ini kesan pertama saat bertemu guru di sekolah, menjadi kesan yang membekas dan tak terlupakan.

  • Gunakan Media Sosial

Seperti yang telah saya tulis pada postingan sebelumnya, Instagram menjadi media sosial terlaris yang digunakan peserta didik (jenjang SMA), yang banyak digunakan. Saya memanfaatkan Instagram dalam membuat keyakinan kelas. 

Agar rapi dan terstruktur, bagi guru yang ingin mulai menggunakan IG sebagai media pembelajaran, buatlah akun IG baru, tujuannya agar tidak bercampur dengan IG pribadi, akun diprivat sehingga hanya peserta didik yang follow yang dapat melihat postingan dan segala sesuatu yang dibagikan guru di akun tersebut.

Dalam IG, ada salah satu fasilitas yang dapat dimanfaatkan dalam membuat keyakinan kelas yakni fitur pertanyaan. Guru dapat memanfaatkan fitur ini untuk menjaring pertanyaan misal: kelas seperti apa yang kalian inginkan? 

Berikan waktu kepada peserta didik untuk menuliskan jawabannya, pastikan semua peserta didik telah menjawab. Guru dapat membacakan secara acak jawaban yang mulai muncul, guru juga dapat menuliskan beberapa jawaban di papan tulis. 

Kemudian guru dapat melanjutkan dengan pertanyaan lainnya, pertanyaan yang diperlukan. Pada bagian akhir, fitur pertanyaan ini juga dapat dimanfaatkan untuk refleksi dengan cara yang kreatif pula. 

Guru dapat memanfaatkan fitur geser dengan emoticon untuk mengetahui perasaan peserta didik. Misal: Bagaimana perasaan kalian setelah membuat keyakinan kelas hari ini? 

Kita dapat melihat respons peserta didik dari seberapa panjang mereka menggeser emoticon tersebut, semakin ke kanan menunjukkan ekspresi semakin senang peserta didik, dan begitu sebaliknya.

  • Manfaatkan Pos It

Jika memanfaatkan media sosial di sekolah kita tidak memungkinkan, guru dapat menggunakan kertas pos it untuk membuat keyakinan kelas. Guru dapat menggunakan ragam warna kertas pos it untuk menambah meriah, karena kegiatan awal ini harus dibangin dengan bahagia dan berkesan. Atau, guru dapat membagikan kertas ini dengan dua warna saja, misal karena membedakan berdasarkan jenis kelamin. Guru dapat berkreasi sesuai keinginan.

Pertanyaan yang berkaitan dengan keyakinan kelas dapat dibacakan atau dituliskan oleh guru di depan kelas. Setelah peserta didik selesai menuliskan keyakinan kelas, mereka kemudian diminta untuk menempelkannya di tempat yang telah disepakati, secara acak guru dapat membacakan apa yang telah ditulis oleh peserta didik, atau guru dapat menunjuk peserta didik secara acak untuk membaca.

  • Tunjuk dan Tulis Acak

Cara lain yang juga dapat dilakukan guru dalam membuat keyakinan kelas adalah dengan menunjuk peserta didik secara acak untuk menuliskan kelas seperti apa yang mereka inginkan. Guru dapat menunjuk satu peserta didik di awal, kemudian peserta didik berikutnya ditunjuk oleh temannya sendiri, dan begitu seterusnya seperti pesan berantai.

Cara ini merupakan cara paling sederhana yang dapat dilakukan guru. Setiap yang dituliskan peserta didik, ditampung, disusun sedemikian rupa di depan kelas. Setelah seluruh peserta didik selesai menuliskan keyakinan kelas, guru bersama peserta didik mulai menyaring, memfilter apa yang telah dituliskan dan kemudian mengurutkan mana yang kira-kira disepakati dan dijadikan keyakinan kelas oleh seluruh warga kelas.

  • Surat Rahasia

Cara lainnya yang dapat dilakukan oleh guru dalam membuat keyakinan kelas adalah peserta didik diminta menuliskannya pada selembar kertas, kemudian meminta mereka melipat kertas tersebut dan mengumpulkannya di meja guru. Guru secara berurutan atau acak membacakan apa yang dituliskan peserta didik sampai seluruh kertas terbaca.

Di sela-sela membaca, guru sambil lalu berkomunikasi dengan peserta didik, ada dialog yang berlangsung, misal sambil menanyakan: bagaimana menurut kalian? Setuju dengan keyakinan kelas yang baru saja saya baca? Jika mayoritas kelas menjawab setuju, maka guru dapat menuliskannya di depan kelas. 

Guru juga tidak perlu menyebutkan nama peserta didik yang menuliskan keyakinan tersebut, agar pembuatan keyakinan kelas ini tetap berjalan dengan kondusif, cukup guru saja yang mengetahui siapa yang menulis tanpa memberitahukannya kepada peserta didik.

***

Kelas yang baik dimulai dari perencanaan yang baik pula. Aktivitas praktik dan implementasinya di kelas bergantung pada bagaimana guru mengatur, mengelola, dan menjadikan kelas sebagai ruang belajar yang nyaman, kondusif, menyenangkan, membagahiakan dan tentu berkesan kepada peserta didik. 

Ada banyak ragam cara kreatif yang dapat dilakukan guru untuk itu semua. Termasuk salah satunya adalah membangun kesan pertama yang menyenangkan saat bertemu dengan peserta didik di hari pertama masuk kelas.

Menurut Anda sebagai guru, sekolah seperti apakah yang Anda inginkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun