Mohon tunggu...
Rama UliSianipar
Rama UliSianipar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan

Saya suka menulis, harapannya tulisan saya menjadi inspirasi bagi yang membaca.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pesan Terselubung "Sweet Bean"

20 Oktober 2023   18:27 Diperbarui: 20 Oktober 2023   18:35 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 gambhttps://images.app.goo.gl/fTw63HeJcE94Nug88ar

 Menurut saya tentang keseluruhan film ini:

 Pertama, dalam film tersebut saya melihat keseriusan seorang nenek Tokue dalam membuat selai kacang merah. Dapat dilihat ketika nenek Tokue melihat sentaro yang membuat kue dadar sebagai lapisan Dorayaki, kemudian nenek Tokue menanyakan kepada Sentaro mengenai selai kacang merah yang digunakan. Nenek Tokue kesal karena sentaro tidak membuat sendiri selai kacang merahnya melainkan memesannya. Bagi nenek Tokue isian Dorayaki merupakan jiwa dalam Dorayaki jadi tidak boleh diremehkan. terbukti setelah mengganti selai kacang merah Sentaro dapat menghabiskan Dorayakinya, dan anak sekolah langgannya juga memuji Dorayaki buatan Sentaro. Hari kedua ketika Sentaro membuka tokonya, ia kaget melihat antrian yang panjang untuk membeli dorayakinya.

Kedua, pada film juga dapat dilihat betapa disiplinnya Sentaro yang selalu membuka toko setiap pukul 11.00. sehingga, mereka harus mulai bersiap-siap sebelum tuan matahari datang.

Ketiga, ternyata mengelola toko Dorayaki merupakan pekerjaan yang tidak mudah. hal itu dapat dilihat ketika Sentaro libur dan nenek Sentaro datang bekerja untuk membuat selai. Awalnya toko tidak buka selama sehari, karena nenek Tokue membuka tirai toko, pada akhirnya nenek Tokue lah yang menjual Dorayaki. Nenek Tokue juga kesulitan dalam membuat kue dadar Dorayaki, dan juga melayani pembeli.

Keempat, hal yang paling disorot pada flm selain mengenai selai kacang merah yaitu, stigma negatif penderita penyakit Hansen. hal itu ditunjukan pada film ketika toko tiba-tiba tidak ada yang membeli. Pada akhirnya nenek Tokue mengirin surat yang mengatakan berhenti dari pekerjaannya. Pada film dapat dirasakan betapa kesepian dan tidak bebasnya para penderita penyakit hansen. Hal itulah mengapa pada saat diawal-awal film nenek Tokue sangat senang bekerja di toko, ia senang berinteraksi dengan pelanggan, sangat senang melihat Wakana beserta teman teman seusianya, karena nenek Tokue tidak bisa merasakannya karena pada usia itulah dia sudah di isolasi. Banyak hal yang tidak bisa dilakukannya. Apalagi pada saat suaminya meninggal kesepian itu semakin terasa. Pada film ini juga dapat dilihatnya betapa kerasnya Sentaro mengikis stigma negatif para penderita hansen. Dimana para penyakit hansen yang dijauhi dari masyarakat, justru Sentaro dan Wakana melakukan hal sebaliknya. Hal itu dapat dilihat ketika mereka mengunjungi nenek Tokue ketempat tinggal para penyakit hansen diisolasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun