Ketiga, guru lebih mengetahui tentang kehidupan dan keseharian siswa di lingkungan keluarga, dan lingkungan sosial sekitarnya, secara tidak langsung, guru akan memperoleh data mengenai latar belakang sosial, dan ekonominya.
Keempat, menjalin kerjasama dan komunikasi antara orang tua dengan pihak sekolah. Tanpa adanya interaksi langsung, kondisi semacam ini mungkin tidak akan terlaksana kecuali ketika sedang acara perkumpulan.
Pada daerah yang zona hijau dapat melakukan pembelajaran home visit pada masa pendemi ini dengan cara, kunjungan guru ke rumah peserta didik dan membuat kelompok kecil maksimal beranggota 5 anak dengan lokasi rumah yang berdekatan, dan selalu mengutamakan protokol kesehatan.
Agar peserta didik lebih semangat. walaupun belajar di rumah tetap menggunakan seragam sekolah sesuai dengan aturan harinya. Untuk jadwal pembelajaran disetiap kelas home visit, peserta didik akan mendapatkan pembelajaran dua kali dalam satu minggu, dengan waktu pembelajarannya maksimal hanya 1 jam saja.
Kegiatan ini selain memberikan pelayanan pendidikan, paling tidak mampu mengobati keinginan peserta didik untuk berangkat sekolah seperti semula. Berdasarkan survey yang dilakukan banyak sekali peserta didik dan orang tua yang bertanya kepada gurunya. Pertanyaan mereka seperti"Pak Guru, kapan ya sekolah lagi?", Bu Guru, kapan sekolah lagi?”. Semangat tinggi untuk sekolah harus kita dukung dan layani dengan sepenuh hati. Selain home visit alangkah baiknya sekolah juga memberikan tugas belajar dari rumah (BDR).
Pelaksanaan BDR dapat melalui 2 cara yaitu :
Pertama, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan/online (daring) bagi sekolah yang mampu melaksanakannya misalnya menggunakan hp, gawai maupun laptop, dan aplikasi pembelajaran daring.
Kedua adalah pembelajaran jarak jauh luar jaringan/offline (luring) dapat menggunakan televisi, radio, modul belajar mandiri dan lembar kerja, bahan ajar cetak, alat peraga dan media belajar dari benda di lingkungan sekitar. Untuk sekolah yang mudah diadakan yaitu menggunakan lembar kerja siswa. Lembar kerja dapat dibuat seminggu sekali, kemudian orang tua dapat mengambil di sekolah dengan jadwal yang telah ditentukan sehingga tidak terjadi kerumunan.
Pada bulan Oktober 2020, bagi kawasan yang dinyatakan termasuk ke dalam zona hijau sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. Alhamdulillah mulai Minggu ke-1 bulan Oktober 2020, SD Negeri 6 Klampok sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.
Sebelum proses pembelajaran tatap muka terbatas sekolah meminta izin kepada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten dengan melampirkan persyaratan pendukungnya. Setelah SK keluar barulah sekolah diperbolehkan untuk proses pembelajaran tatap muka terbatas. Setiap kelas berangkat hanya sekali setiap minggunya.
Mudah-mudahan masa pandemi segera berakhir sehingga peserta didik dapat kembali ke sekolah seperti biasa lagi. Aamiin.