Mohon tunggu...
Sri Mulyono
Sri Mulyono Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Pegiat Pendidikan

Seorang yang mempunyai kepeduliandalan dalam dunia pendidikan. Setelah bekerja selama 5 tahuan di Sampoerna Foundation, bersama teman2 mendirikan Sinambung Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencintai Itu Mensyukuri

29 Agustus 2017   13:15 Diperbarui: 29 Agustus 2017   13:17 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencintai itu mensyukuri. Siapapun yg mencintai pasti punya rasa syukur.  Seorang istri yang mencintai suami tentu bersyukur dengan suami yg ada  tanpa pernah mengeluh, menggerutu terhadap kondisi suami. Demikian juga  suami terhadap istri. Suami yang mencintai istri tentu akan mensyukuri  tanpa pernah ada keinginan membandingkan istrinya dengan perempuan lain apalagi bermain mata dengannya. 

Dalam kehidupan sosial pun demikian. Saat  kita hidup dalam suatu masyarakat sudah semestinya kitapun mensyukuri  situasi dan kondisi lingkungan masyarakat kita, komunitas kita. Bila  kita merasa ada hal yg kurang baik, kita tidak perlu menggerutu, mencaci  maki dan mencari-cari kesalahan. Kita malah perlu bersyukur dengan  mencari jawaban dan solusinya. Kita berjuang bersama menyelesaikan  persoalan yang ada dengan antusias. 

Salah satu alasan mengapa kita  sekolah adalah bahwa kelak kita bisa menjadi pelaku perubahan, melakukan  transformasi sosial ke arah penghargaan yang tinggi thd harkat dan  martabat manusia. Saat kita sekolah bukan semata mata kita ingin pintar  dan berkarakter. Namun kita ingin melakukan perubahan2 demi kehidupan  yang lebih baik. Ini sebagai  ungkapan rasa syukur kita. Wujud cinta  kita kepada kehidupan. Sangat pas sekali ungkapan " kita tdk perlu  menggerutu dan mengutuk kegelapan. Lebih baik kita menyalakan lilin agar  bisa mengubah gelap menjadi terang"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun