Kita mulai dengan pengertian menggosip. Kira-kira jika didefinisikan menggosip adalah sebuah pekerjaan membuang waktu dengan mengeluarkan kata-kata yang kebenarannya masih diragukan dan di dalamnya pasti ada unsur negatif yang disebut dengan kebohongan dan kesia-siaan.Â
Mengapa "menggosip" bisa jadi hobby seseorang??? Mmmm, entahlah...Â
Mungkin alasan dibawah ini bisa jadi pilihan:
-Iri
Apakah kamu merasa iri dengan yang dimiliki temanmu? Sehingga kamu mendramatisir beberapa kalimat sebenarnya tanpa kamu sadari adalah luapan dari rasa irimu dan itu bisa menjadikan orang lain tersebut kelihatan terpuruk di mata orang lain.
- Terlalu berpikir dan terlalu membandingkan
Segala sesuatu kamu pikirkan. Harga tas orang kamu pikirkan. Suami orang kamu pikirkan. Anak orang kamu pikirkan. Kemudian otak mulai bekerja untuk membandingkan hal-hal tersebut. Kemudian kita jadikan hal tersebut menjadi topik pembicaraan. Apa menariknya yah?? Menambah beban pikiran, padahal masih banyak hal yang masih bisa dipikirkan dengan lebih keras.
-Otak yang merendahkan orang lain atau bahasa kerennya Nge Jus eh Nge Judge..
Melihat orang berlebih, kita tidak bahagia. Melihat orang biasa saja keadaannya, kita anggap dia cuek. Kamu mungkin biasa saja tetapi otak terkadang tidak sinkron. Kamu bisa diam tetapi kamu bisa menjugde orang tersebut dalam hatimu. Seperti contoh kamu lihat temanmu pakai baju yang bagus. Otak berkata "mmmm... paling itu murahan". Nah, hal ini jika dibiarkan berada dalam otak maka ini bisa berdiam dan akhirnya asal-usul pembedaharaan kata dalam gosip.Â
Nah, mungkin kita bisa cari sendiri alasan mengapa kita mengumbar kalimat yang belum tentu kebenarannya menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan. Seperti kata orang bule "pikir dulu baru bicara". Hal ini bisa dijadikan kunci sebelum kita mengeluarkan kata-kata tentang orang lain.Â
Coba bayangkan berapa lama waktu yang kita buang hanya untuk membicarakan hal-hal yang tidak penting. Mengapa kita tidak bicara saja tentang olahraga, pendidikan, usaha yang baru dikembangkan atau hal-hal positif lainnya. Menurut saya lebih untung daripada harus membicarakan hal yang bersifat kebenarannya belum tentu benar.Â