Mohon tunggu...
Mindo
Mindo Mohon Tunggu... Assistant Evidence Reviewer,Nurse, Assistant Lecturer, Social Worker, Entrepreneur -

Menulis mungkin lebih baik.. Menulislahhhhh..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Setiap Kata dari Menggosip Setara 1 Dollar

4 September 2017   07:41 Diperbarui: 4 September 2017   07:48 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kita mulai dengan pengertian menggosip. Kira-kira jika didefinisikan menggosip adalah sebuah pekerjaan membuang waktu dengan mengeluarkan kata-kata yang kebenarannya masih diragukan dan di dalamnya pasti ada unsur negatif yang disebut dengan kebohongan dan kesia-siaan. 

Mengapa "menggosip" bisa jadi hobby seseorang??? Mmmm, entahlah... 

Mungkin alasan dibawah ini bisa jadi pilihan:

-Iri

Apakah kamu merasa iri dengan yang dimiliki temanmu? Sehingga kamu mendramatisir beberapa kalimat sebenarnya tanpa kamu sadari adalah luapan dari rasa irimu dan itu bisa menjadikan orang lain tersebut kelihatan terpuruk di mata orang lain.

- Terlalu berpikir dan terlalu membandingkan

Segala sesuatu kamu pikirkan. Harga tas orang kamu pikirkan. Suami orang kamu pikirkan. Anak orang kamu pikirkan. Kemudian otak mulai bekerja untuk membandingkan hal-hal tersebut. Kemudian kita jadikan hal tersebut menjadi topik pembicaraan. Apa menariknya yah?? Menambah beban pikiran, padahal masih banyak hal yang masih bisa dipikirkan dengan lebih keras.

-Otak yang merendahkan orang lain atau bahasa kerennya Nge Jus eh Nge Judge..

Melihat orang berlebih, kita tidak bahagia. Melihat orang biasa saja keadaannya, kita anggap dia cuek. Kamu mungkin biasa saja tetapi otak terkadang tidak sinkron. Kamu bisa diam tetapi kamu bisa menjugde orang tersebut dalam hatimu. Seperti contoh kamu lihat temanmu pakai baju yang bagus. Otak berkata "mmmm... paling itu murahan". Nah, hal ini jika dibiarkan berada dalam otak maka ini bisa berdiam dan akhirnya asal-usul pembedaharaan kata dalam gosip. 

Nah, mungkin kita bisa cari sendiri alasan mengapa kita mengumbar kalimat yang belum tentu kebenarannya menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan. Seperti kata orang bule "pikir dulu baru bicara". Hal ini bisa dijadikan kunci sebelum kita mengeluarkan kata-kata tentang orang lain. 

Coba bayangkan berapa lama waktu yang kita buang hanya untuk membicarakan hal-hal yang tidak penting. Mengapa kita tidak bicara saja tentang olahraga, pendidikan, usaha yang baru dikembangkan atau hal-hal positif lainnya. Menurut saya lebih untung daripada harus membicarakan hal yang bersifat kebenarannya belum tentu benar. 

Saya mengibaratkan seandainya setiap kata-kata yang dikeluarkan dari menggosip itu bisa digantikan dengan 1 dollar. Bayangkan jika anda mengeluarkan 1000 kata anda sudah mendapatkan 1000 dollar. Dollar disini bukan hanya uang, tetapi pengalaman yang membangun, kata-kata yang menginspirasi satu dengan yang lain. Kemudian belajarlah untuk mengeluarkan kata yang mendatangkan solusi daripada memberikan bumbu-bumbu yang salah dalam sebuah perbincangan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun