Mohon tunggu...
Mindo
Mindo Mohon Tunggu... Assistant Evidence Reviewer,Nurse, Assistant Lecturer, Social Worker, Entrepreneur -

Menulis mungkin lebih baik.. Menulislahhhhh..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Profesional Sederhana

4 September 2017   00:18 Diperbarui: 4 September 2017   00:24 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih seputar tempat kita bekerja.

Kata "profesional" sering diperdengarkan di tempat kita bekerja. Rekan kerjamu akan menuntutmu sebagai orang yang profesional. Contohnya: jam masuk kerja jam 8 pagi, rekan kerjamu juga menuntun kamu datang jam 8 pagi. Well, itu memang hal yang baik. Tetapi jika rekan kerjamu hanya menuntut kamu datang tepat waktu tetapi dirinya sendiri tidak datang tepat waktu, itu ceritanya bagaimana yah?

Saya rasa sebuah sikap profesional itu adalah sikap yang kamu tunjukkan sebagai teladan kepada orang lain dan selalu berada digaris yang benar sesuai dengan kaidah atau peraturan yang ada dimana engkau bekerja tanpa membandingkan dirimu dengan hal negatif orang lain supaya kamu dinilai profesional tetapi yang terpenting adalah selalu berusaha menciptakan produktivitas dengan profesional yang kamu miliki. 

Kamu tidak perlu mengatakan kamu disiplin karena yang melihat dirimu disiplin itu sebenarnya orang lain. Ada tidak ada atasanmu di tempat kerja, engkau akan tetap bekerja secara loyalitas. Ada tidak adanya atasanmu, kamu akan tetap datang tepat waktu. Ada tidak adanya atasanmu, engkau tetap sebagai support atas pekerjaanmu sebagai tanggung jawab atas apa yang telah perusahaan berikan padamu. 

Sikap profesional itu juga tidak perlu mengutarakan kebohongan agar orang lain kelihatan tidak baik tetapi sikap profesional itu adalah mendorong rekan kerja untuk bersama-sama dalam keadaan baik sebagai sebuah tim.

Sikap profesional itu adalah tidak membawa masalah-masalah di rumah tangga ke tempat pekerjaan. Wah, ini sangat menganggu teman-teman sekantormu. Bayangkan engkau membawa masalah rumah tanggamu ke kantor. Masalah suamilah, masalah istrilah, masalah anak, sampai-sampai masalah pembantu. Ini sama halnya engkau mengumbar aibmu sendiri. Bukan kita sudah orang dewasa yang bisa memilih tempat dimana kita harus curhat dan kepada siapa kita harus berbagi hal itu. Kamu pernah merasa tidak betapa panasnya telinga orang mendengarkanmu mengumbar masalah yang sama setiap hari. Jika mereka tidak memberikanmu tanggapan lagi, itu artinya masalah memang ada pada diri anda bukan diri orang lain. Apakah di sekitar anda ada orang seperti ini? ("jangan ditenggelamkan yah, kasihan").

Kesimpulan, jika sikap profesional itu adalah penting, maka ciptakanlah itu dimanapun kita berada dan didasari oleh kesadaran bahwa itu menyelematkan dirimu dan orang lain bukan jadi pembanding. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun