Mohon tunggu...
Alim Penulis
Alim Penulis Mohon Tunggu... Jurnalis - Alim Jurnalis

Penulis, Jurnalis, Trainer Penulisan, Praktisi Buku, Pengusaha Industri Kreatif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sisi Lain Kota Riyadh

15 April 2015   09:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:05 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Riyadh Arab Saudi | Riyadh adalah ibukota kerajaan Arab Saudi, kota paling sibuk dan modern di semenanjung Arab. Riyadh menyimpan banyak cerita, mimpi, pesona, dan peradaban Islam, salah satunya adalah kedisiplinan beragama dan syiar Islam.

Pada waktu shalat di kota Riyadh, supermarket, mall, dan perkantoran harus dihentikan kegiatannya sejenak, para pengunjung dan pekerja wajib melaksanakan shalat, bahkan petugas keamanan tidak segan-segan mengusir pengunjung dari tempat berbelanja.

Uniknya, sebagian masyarakat Riyadh dan para tamu yang datang ke kota ini, melakukan aktivitas santainya di malam hari seperti berbelanja, jalan-jalan, dan makan, pada siang hari mereka beristirahat. Menurut otoritas ibukota, kota Riyadh agak panas di siang hari dan sejuk pada malamnya.

Inilah yang membedakan antara Riyadh dengan Jakarta, Bandar Lampung, Palembang dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia. Jakarta selalu ramai, baik siang ataupun malam hingga tak jamak jika Jakarta disebut 'kota tak pernah tidur'. Bandar Lampung pun demikian, pada siang hari jalanan ramai sampai macet dan di malam harinya masih terlihat suasana kota berdesakan akibat kendaraan.

Namun tidak di kota Riyadh, kemacetan tak tampak, keramaian kota pada waktunya dan kendaraan ramai lancar tapi tertib. Kesamaan antara Riyadh dan Jakarta, kedua kota itu sama-sama 'cuek' dan modern.

"Kami tidak sempat memikirkan yang lain," kata Syamil petugas keamanaan mal Granada Riyadh dalam bahasa Arab yang fasih.

Benar apa yang dikatakan Syamil, di kota Riyadh, masyarakatnya fokus pada pekerjaan masing-masing, mereka segan menyapa para tamu luar negeri, tapi mereka sangat ramah dan jujur memberikan informasi ketika diminta.

14290659131630252582
14290659131630252582

Pada bagian ini, rombongan Hakim Indonesia yang sedang mengikuti Diklat hukum ekonomi syariah di universitas Islam Imam Muhammad bin Saud Riyadh, berkesempatan mengunjungi mal Granada yang tak jauh dari kampus. Kami melihat dari dekat kegiatan 'orang Riyadh' di sana, cara mereka berbelanja, makan, berbicara, berjalan, bahkan tersenyum.

Inilah sisi lain kota Riyadh yang dapat kami laporkan, selanjutnya informasi tentang Riyadh akan dilaporkan pada kesempatan mendatang....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun