Mohon tunggu...
mona oktavia
mona oktavia Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

Sebagai individu yang gemar membaca novel, saya menikmati petualangan ke dalam dunia imajinatif, menemukan karakter yang mendalam, dan merasakan kekayaan cerita. Saya suka menggali berbagai genre, dari fantasi hingga fiksi ilmiah, untuk memperluas wawasan dan pengalaman batin melalui halaman-halaman yang dihiasi kata-kata. Membaca bukan hanya kegiatan hiburan bagi saya, tetapi juga jendela menuju pemahaman yang lebih luas tentang dunia dan manusia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Strategi Bisnis Peternakan Sapi untuk Masa Depan

12 Februari 2024   09:35 Diperbarui: 13 Februari 2024   08:18 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/3MU4mDgYb

Strategi bisnis peternakan sapi untuk masa depan harus diperhatikan untuk keberlangsungan ternak sapi sukses. Ternak sapi berberan penting dalam penyediaan pangan, sumber pendapatan, dan memberikan lapangan kerja. Jumlah peternakan sapi yang semakin tinggi membuktikan bahwa bisnis ternak sapi memberikan peluang yang dalam berbisnis. 

Strategi Bisnis Peternakan Sapi

Faktor dari besarnya peluang bisnis ternak sapi adalah tersedia lahan bahan pangan yang besar, tersedia bakalan atau bibit sapi dengan kualitas baik, serta akses pemasaran yang relatif mudah. Berikut ini adalah strategi atau kebijakan yang akan menjaga keberlangsungan bisnis ternak sapi jangka panjang:

1. Tidak Memotong Sapi Betina Usia Produktif

Sapi betina dalam produktif merupakan aset yang sangat berharga dalam peternakan sapi. Penurunan jumlah sapi betina dikarenakan jumlah pemotongan sapi betina yang sama debngan sapi jantan. Kemungkinan yang akan terjadi jika jumah sapi betina usia produktif berkurang, maka angka kelahiran juga berkurang. 

Salah satu penyebab dari banyaknya pemotongan sapi betina usia produktif adalah karena peternak lebih memilih sapi betina untuk dibesarkan karena harga yang lebih murah dibandingkan sapi jantan.

Pemotongan sapi betina usia produktif harus dicegah untuk menjaga keberlangsungan sumber daya trnak. Menunda pemotongan sapi betina muda merupakan salah satu solusinya.  Sapi betina dalam usia produktif diberikan kesempatan bunting beberapa kali kemudian bisa dijadikan sapi potong apabila usia sapi sudah tidak produktif.

2. Pengembangan Pupuk Kompos Organik dan Biogas

Pengembangan ini berupaya untuk mendorong pengembangan energi alternatif atau energi pembaruan. Salah satu energi alternatif yang dapat dikembangkan dari peternakan adalah biogas. Biogas adalah wujud zat lain dari pemanfaatan biomassa. Biogas merupakan energi alternatif yang yang sangat berguna untuk perdesaan bahkan rumah-rumah. 

Dalam bisnis peternakan sapi tentu memiliki potensi yang besarterhadap pengembangan energi alternatif seperti biogas. Hal ini terbukti dari limbah usaha peternakan sapi memiliki komposisi jauh lebih besar dibanding peternakan hewan lainnya seperti unggas, kambing, dan domba. Berikut adalah fakta berdasarkan penelitian:

  •  Peternakan sapi memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan energi alternatif. Oleh karena itu, perlu sosialisasi dan pengembangan untuk kelanjutannya. Usaha peternakan sapi bukan hanya menghasilkan produksi utamanya, yaitu daging dan susu. Limbah atau kotoran sapi sangat bisa dimanfaatkan untuk pembuatan energi alternatif.
  •  Biogas adalah program dari pemerintah dalam upaya menghemat Bahan Bakar Minyak (BBM). Oleh karena itu, usaha peternakan tentu memiliki kaitan yang erat dengan sumber energi.

3. Mengoptimalkan Inseminasi Buatan dan Intensifikasikan Kawin Alam


Program Inseminasi Buatan adalah salah satu upaya yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan populasi ternak sapi, penimgkatan produksi baik dari kuantitas serta kualitasnya. Program ini sudah lama dikenalkan oleh pemerintah hanya saja belum menunjukan hasil yang memuaskan. Berikut adalah upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan optimalisasi Inseminasi Buatan dan Intensifikasi Kawin Alam:

  • Melakukan penyusunan pada perangkat sosialisasi Inseminasi Buatan serta Intensifikasi Kawin Alam.
  • Peningkatan kegiatan yang berkaitan dengan inseminasi buatan melalui optimalisasi akseptor.
  • Melakjukan perbaikan kawin alam dengan pemilihan pejantan unggul serta berkualitas.
  • Pemberian penanganan yang tepat dan cepat apabila sapi terkena gangguan reproduksi dan kesehatan ternak sapi lainnya.
  • Mempertahankan sabi betina usia produktif dari keturunanInseminasi Buatan.
  • Menyediakan bakal atau bibit calon induk.
  • Penyuluhan dan sosialisasi kepada kalangan peternak tentang pentingnya Inseminasi Buatan dan Intensifikasi Kawin Alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun