Mohon tunggu...
Mona Sondakh
Mona Sondakh Mohon Tunggu... wiraswasta -

Travelling artinya... menyusuri tempat-tempat eksotik dan merencanakan banyak cara untuk menikmati keindahan alam. Jika ada tempat wisata yang unik, beritahu. Bisa jadi, tempat tersebut masuh dalam check list wisata minggu depan...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ada Gazebo di Atas Awan Pantai Poktunggal Wonosari

16 Oktober 2013   13:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:28 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rute menuju pantai Poktunggal tidaklah sulit. Pergilah menuju arah Pantai Indrayanti. Nanti jalan yang lurus itu akan bercabang. Lurus ke Indrayanti, dan belok ke kiri menuju pantai Poktunggal. Ada tulisannya kok. Jadi jangan khawatir tersesat. Di situ ada semacam kios loket. Seorang pemuda biasanya berjaga. Tapi ia bukanlah wakil dari pemerintah setempat. Ia hanya pemuda biasa yang meminta sumbangan ala kadarnya untuk memperbaiki jalan menuju pantai yang masih relatif sepi ini. Poktunggal masih "swasta". Tidak ada retribusi resmi. Masih dikelola penduduk setempat. Dari belokan tadi, Anda masih harus menyusuri jalan semi-batu kira-kira 1 kilometer lagi. Tidak bisa ngebut, karena masih berbatu. Selain itu, jalannya pun sempit. Untuk papasan dua mobil, salah satunya harus mengalah. Jangan khawatir kalau Anda punya mobil sedan. Saya menyusuri jalan berbatu itu memakai Nissan Latio. Rasanya seperti dipijit-pijit. Kecepatannya? Mungkin hanya 10 km/jam. Begitu masuk daerah pantai, banyak pemuda mengibas-ibas tangannya, mengomando Anda untuk memarkirkan kendaraan di pelataran ruang usaha mereka. Kalau mau, Anda bisa memarkir kendaraan tepat menghadap ke pantai. Tarif parkirnya? Rp. 6000,- sekali parkir. Pantai ini memang eksotik. Belum punya "pintu gerbang". Tapi ada satu pohon yang membuat Anda kesengsem. Anda bisa foto-foto di pohon ini karena bentuknya yang unik itu, sepertinya pohon tersebut cocok dijadikan maskot. Sepi dan sekilas memang menyerupai Indrayanti pantai ini karena dipenuhi oleh tenda-tenda bongkar-pasang berwarna-warni. Sewanya murah. Hanya Rp. 5000,-. Berdirilah sebentar di atas pasir pantai dan nanti ada pemuda yang menjajakan tenda itu, lengkap dengan tikarnya. Jadi sembari melihat ombak yang saling memburu ke bibir pantai, Anda bisa leyeh-leyeh. [caption id="attachment_285411" align="aligncenter" width="454" caption="Pohon yang Eksotik Itu"][/caption] Jangan khawatir jika selama perjalanan "kebelet". Toilet umum sudah banyak. Tarifnya standar. Tapi kalau sudah malam hari, mereka tutup. Listrik sepertinya masih mengandalkan genset. Makan pun ada. Pop mie atau mie instant banyak dijual. Kalau Anda pergi sore hari, pukul 3 misalnya, pantai ini tidak panas. Pasirnya pun dingin. Terlebih ombaknya. Jika ingin sampai di TKP pukul 3, maka berangkatlah dari Yogyakarta kira-kira pukul 1 siang. Jalanan di Wonosari sudah lembut. Jadi Anda bisa menggeber kendaraan walaupun harus ekstra hati-hati. Ingat, Wonosari banyak jurang. [caption id="attachment_285413" align="aligncenter" width="431" caption="Ombaknya Cukup Dingin"]

1381902095725573957
1381902095725573957
[/caption] Saya pergi ke arah barat. Matahari yang nyaris terbenam seperti magnet sehingga area barat lebih menarik daripada timur. Di situ ada batu-batu.  Bisa disandari untuk lokasi pemotretan, tapi juga bisa dipanjat. Banyak pengunjung yang berpose di batu-batu ini, entah menggunakan kamera poket maupun DSLR yang berlensa panjang. Tapi lebih baik jika Anda punya DSLR, bawalah lensa wide-angle. Jadi seluruh landscape pantai ini bisa dipotret dengan utuh. [caption id="attachment_285414" align="aligncenter" width="605" caption="Menikmati Poktunggal dari Bukit"]
13819022211886966588
13819022211886966588
[/caption] Di batu-batu itu ada undak-undakan batu yang sudah dibuat oleh tangan manusia. Ada gerbangnya juga, terbuat dari bambu dan anyaman. Naiklah ke undak-undakan itu jika Anda ingin merasakan sensasi berdiri di atas laut. Tidak terlalu menanjak. Orang tua pun bisa menapaki undak-undakan itu dengan baik. Sesampainya di atas, jangan lupa untuk foto-foto. Latar belakang pantai, bukit di sisi timur, pasir putih, dan cakrawala, benar-benar membuat hati tenang dan damai. [caption id="attachment_285415" align="aligncenter" width="568" caption="Serasa di Atas Awan"]
1381902309447552888
1381902309447552888
[/caption] Mendakilah lagi. Di atas ada gazebo-gazebo. Saya memilih gazebo yang paling pendek. Lihat foto di atas. Walaupun terpendek, sensasinya sudah seperti di atas awan. Pantai membentang indah. Di situ sudah ada tenda rumbai-rumbai, kursi kayu panjang, dan meja kecil. Jika ingin view yang lebih luas, naiklah ke gazebo yang lebih tinggi. Siapkan stamina untuk itu karena lebih menanjak rutenya. Tarif sewa gazebo Rp. 20.000,-, tertulis di tiang tenda. Jadi Anda tidak perlu merasa tertipu. Sekali duduk, berarti Anda harus bayar. Nanti ada seorang pemuda yang datang untuk memungut sewa gazebo itu. Walaupun harganya agak mahal, tapi dijamin puas. Jangan lupa untuk membawa makanan kecil. Menikmati makanan kecil di gazebo terasa nikmat. Berikut hal-hal seru yang bisa Anda lakukan di Pantai Poktunggal: 1. Cobalah untuk naik ke bukit, tempat dimana gazebo "di atas awan" itu berada. Nikmati pantai dari ketinggian. Untuk menikmati keistimewaan ini, rogohlah Rp. 20.000,-. 2. Jangan lupa foto-foto di pohon yang eksotik itu. Namun jangan bergelantungan sebab khawatir ranting-rantingnya patah. Lagipula ada larangan untuk tidak bergelantungan di pohon itu. Nanti penduduk sekitar marah :) 3. Di barat, ada banyak batu-batu karang. Foto-foto di situ sangat menyenangkan. Apalagi, Anda bisa bermain air. 4. Sebenarnya di sisi timur pun ada tebing yang bisa didaki dengan mudah. Tapi sayang saya tidak kesana. Siapa tahu Anda ingin mendaki tebing itu? Ceritakan pengalaman Anda ya... 5. Biarkan anak-anak membuat istana pasir. Pasirnya putih dan dingin. Jadi pasti enak diracik jadi sebuah istana megah. 6. Tunggulah sunset. Naik ke atas bukit, duduk di gazebo, dan berfoto saat sunset tiba sangatlah menyenangkan. Yang Patut Diwaspadai
  • Anak-anak bisa bermain istana pasir. Tapi hati-hati, bibir pantai Poktunggal ini miring, tidak datar seperti di Pantai Parangtritis. Jadi cukup bahaya. Awasi anak-anak selagi bermain.
  • Jangan membuang sampah sembarangan. Pantai ini masih "virgin". Bersih. Kalau Anda merasa nyaman, salah satunya karena pengunjung yang datang tidak membuang sampah sembarangan. Anda pun sebaiknya begitu.
  • Ketika di gazebo, hati-hati terutama yang membawa anak-anak. Di tepi gazebo adalah jurang. Tanpa pagar, siapapun bisa tenggelam ke arah batu-batu yang tajam. Jagalah selalu anak Anda dan Anda sendiri.

[caption id="attachment_285416" align="aligncenter" width="516" caption="Sunset yang Eksotik itu Akhirnya Datang Juga"]

1381902373787735124
1381902373787735124
[/caption] Jadi, kapan Anda mau ke Poktunggal? Berkunjunglah ke Yogyakarta kapan-kapan dan meluncurlah ke Wonosari, tempat dimana pantai tersebut berada. *Foto-foto di atas dipotret memakai Canon 60D.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun