Mohon tunggu...
mona nurlailaa
mona nurlailaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

MAHASISWA, UNIVERSITAS ISLAM AL-IHYA KUNINGAN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menumbuhkan Sikap Toleransi Beragama melalui Kegiatan Gotong Royong di Dusun Tarikolot

23 September 2024   09:10 Diperbarui: 23 September 2024   09:45 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya gotong royong juga dapat menjadikan masyarakat menjadi lebih berdaya dan juga sejahtera hal tersebut di karenakan dengan bergotong royong berbagai masalah kehidupan di masyarat dapat dipecahkan secara kemasyarakatan dapat di pecahkan dengan mudah demikian juga dengan pembangunan.

 

Gotong royong dalam masyarakat sangat berpengaruh pada moderasi beragama dalam masyarakat, dikarenakan di setiap desa yang berbeda agama kadang tidak sependapat namun dalam moderasi beragama ini kita dapat belajar bersama-sama tentang apa itu moderasi beragama. Moderasi beragama kita dapat lakukan dengan cara bergotong royong dengan umat yang beda agama supaya ada interaksi yang bias membuat kita saling bertukar pikiran dan saling menghargai pendapat tentang perbedaan agama.

 

METODE PENGABDIAN

 

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan hal penting dalam ilmu perilaku yang memiliki tujuan untuk menemukan motif yang mendasari perilaku manusia. (Kusumastuti & Mustamil Khoiron, 2019). Penelitian kualitatif berkaitan tentang nilai subyektif dari sikap, pendapat dan perilaku. Sementara itu, pendekatan deskriptif memiliki tujuan untuk mengeksplorasi dan mengkategorikan mengenai suatu kejadian dan fenomena yang berupa kenyataan sosial yang dilakukan dengan cara menjabarkan dalam bentuk deskripsi beberapa variabel yang berhubungan dan terkait dengan masalah penelitian. Penelitian ini dilakukan di Dusun Tarikolot, Desa Babakan Mulya, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Di dusun ini memiliki beragam kepercayaan yang diimani oleh p   enduduk dusun ini. Terdapat masyarakat yang beragama Islam, Katolik dan Sunda Wiwitan. Adat istiadat terasa masih sangat kental di desa ini, hal itu pula yang menjadikan masyarakat Dusun Tarikolot mampu mencipatakan kerukunan antar umat beragama melalui gotong royong. Dalam hal ini seluruh masyarakat berkumpul dan saling berbaur atara satu dengan yang lain tanpa melihat perbedaan dari segi agama. Tahap pengelolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan dokumentasi. Observasi dilakukan selama 40 hari yakni selama masa KKN (Kuliah Kerja Nyata) berlangsung, sehingga didapatkan data yang kuat melalui catatan lapangan serta bukti nyata yang diambil dan didokumentasikan dalam bentuk foto. Kemudian pada tahap analisis data catatan lapangan serta dokumen-dokumen pendukung yang dilakukan selama observasi kemudian dianalisis dan diklasifikasikan sehingga dapat mengungkap permasalahan yang diteliti.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

Dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia terdapat sebuah ciri khas yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Indonesia yaitu kegiatan gotong royong, kegiatan gotong royong sudah menjadi budaya masyarakat indonesia. Contoh dari kegiatan gotong royong ialah membangun masjid, membangun irigasi, memperbaiki jalan desa, membersihkan tempat pemakaman umum dan kegiatan lainya yang diperuntukan untuk kepentingan bersama, kegiatan gotong royong seperti ini disebut juga sebagai kerja bakti yang mempunyai sifat untuk kepentingan bersama. Terdapat juga kegiatan gotong royong untuk kepentingan pribadi atau individu seperti pernikahan, membangun rumah dan pembukaan lahan baru. Kegiatan gotong royong sendiri telah ada sejak dahulu dan menjadi budaya turun temurun bagi masyarakat indonesia, kegiatan gotong royong dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk kerja sama sekelompok masyarakat dalam upaya mencapai tujuan bersama dan kebermanfaatan bersama. Kegiatan gotong royong sendiri muncul dengan landasan kesadaran dan semangat dalam mengerjakan suatu kegiatan yang diperuntukan untuk kepentingan bersama dengan kesesuain makna yang terkandung dalam kata "Gotong", adapun makna dari kata "Royong" ialah bersama-sama atau mengerjakanya secara bersama-sama.[7]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun