Mohon tunggu...
Monang Ranto Vaber Simamora
Monang Ranto Vaber Simamora Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Suami dari seorang istri dan seorang gembala jemaat.

Perintah itu pelita, ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebelum Tuhan menjadi Bayi

5 November 2022   07:39 Diperbarui: 5 November 2022   07:53 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam tulisan ini, kita tidak mempertanyakan keberadaan Tuhan. Karena pengakuan Kejadian 1:1 "Pada mulanya adalah Allah" sudah cukup menyatakan keberadaan-Nya. Sementara penyangkalan para atheis akan keberadaan Tuhan justru mempertegas keberadaan-Nya. Karena tanpa keberadaan Tuhan mereka tidak akan dapat melakukan penyangkalan, sebaliknya karena Tuhan ada maka para atheis dapat menyangkal apa yang sudah ada.

Pembahasan kita di sini adalah "Sebelum Tuhan menjadi bayi (manusia)" Ia sudah ada. Keberadaan Kristus sebagai Allah yang kekal sudah ada jauh sebelum "segala sesuatu ada". Karena itu tulisan ini akan fokus pada kebenaran dari perkataan Tuhan Yesus dalam Yohanes 8:58 "Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada".

Kita akan melihat kebenaran dari pernyataan Kristus tersebut dalam lima sudut pandang. Sudut pandang pertama dari sisi sejarah.

            a. Sudut pandang Sejarah

Tuhan Yesus berumur 31 tahun saat Ia mengatakan "Aku sudah ada sebelum Abraham ada", sementara Abraham hidup 1400 tahun sebelum Kristus. Akal sehat kita bertanya bagaimana mungkin Yesus sudah lebih dahulu ada, sebelum Abraham ada?

Kita menjawab, Alkitab selain sebagai firman Tuhan, ia juga merupakan buku sejarah. Ia merupakan salah satu "tulisan sejarah" yang paling tua yang masih ada sampai saat ini. Karena itu, berdasarkan catatan sejarah yang cukup tua ini, kita diberitahu bahwa Yesus sudah ada sebelum Abraham ada, sebagai mana yang tertulis dalam Yohanes 8:58.

Alkitab sebagai buku sejarah mencatat: 

- Tuhan Yesus sudah ada di taman Eden.

Kejadian 3:8 mencatat Tuhan Allah berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk. Dalam ke-Allahan hanya Yesus yang memiliki tubuh, Allah Bapa dan Roh Kudus tidak memiliki tubuh. Karena itu Tuhan Yesuslah yang mengunjungi Adam dan Hawa di taman Eden. Adam dan Hawa bersekutu dengan Tuhan Yesus, mereka dapat melihat Tuhan dalam wujud manusia.

- Sejak awal dunia, Alkitab sudah memberitahu bahwa Tuhan memiliki tubuh.

Inilah yang menjadi gambaran dari tubuh Adam dan Hawa. Tuhan menciptakan manusia itu menurut gambar dan rupa-Nya. Tuhan memiliki tubuh karena itu Ia menciptakan Adam dan Hawa memiliki tubuh. Tubuh Tuhan Yesuslah yang menjadi gambaran akan tubuh Adam dan Hawa.

Allah juga adalah Roh, itulah mengapa manusia memiliki roh. Allah memiliki kepribadian, itu sebabnya manusia memiliki kepribadian. Allah memiliki sifat, itulah juga sebabnya manusia memiliki sifat.

- Ibrani 10:5 mencatat "Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan  persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku". Dalam ayat ini, Tuhan Yesus berkata kepada Bapa di Surga "Korban dan  persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku". Bapa sudah menyediakan tubuh bagi Kristus sebelum Dia lahir menjadi seorang bayi. Sebelum Dia menjadi seorang bayi, Dia sudah ada.

            b. Sudut pandang Filosofis

Kekekalan tidak berada di dalam waktu. Waktulah yang berada dalam kekekalan. Alam semesta diciptakan di dalam waktu. Sekalipun waktu adalah fakta mentah yang tidak dapat didefinisikan "secara tepat" tetapi waktu itu ada. Sama seperti gerak dalam dunia sains tidak dapat di definisikan "secara tepat" tetapi yang jelas gerak itu ada.

           

Dalam Yohanes 8:58 secara tidak langsung, Tuhan Yesus sedang menyatakan bahwa diri-Nya kekal "sebelum Abraham jadi, Aku telah ada". Kekekalan adalah diri-Nya. Salah satu sifat Tuhan adalah kekal. Kekal artinya tidak memiliki awal dan akhir. Karena Tuhan adalah kekal, kekekalan tidak menampung-Nya, karena Dialah kekekalan itu. Kekekalan bukan sesuatu yang berada di luar diri Tuhan, karena kekal adalah sifat-Nya.

Bidang ilmu ini membenarkan pernyataan Tuhan Yesus, bahwa Ia ada sebelum Abraham ada. Pernyataan itu benar pada dirinya sendiri sama seperti Ia menyebut dirinya adalah Kebenaran. Pernyataan-pernyataan ini benar pada dirinya sendiri karena Yesus Sang Kebenaran yang menyatakannya.

            c. Sudut pandang Teologis

 

Yesus Kristus adalah Tuhan yang menjadikan semua manusia termasuk Abraham. Kalau Tuhan yang menciptakan Abraham maka keberadaan Tuhan sudah pasti lebih dahulu ada dari Abraham. Tidak mungkin pencipta belakangan ada setelah ciptaan-Nya ada, ini jelas tidak masuk akal.

Sebagai manusia, Yesus masih berumur 31 tahun saat Dia berkata "Aku sudah ada sebelum Abraham ada" namun sebagai Allah, Ia sudah ada dari kekal. Dari kekekalan Dia datang merendahkan diri-Nya menjadi manusia. Ia meninggalkan kemuliaan surga bahkan hingga lebih rendah dari malaikat sebagaimana yang tertulis dalam Ibrani 2:9 dan Filipi 2:5-8.

Dapat ditambahkan bahwa ketika Allah mengambil rupa manusia, Ia tidak menggunakan keilahian-Nya dengan bebas, melainkan Ia membatasi diri-Nya dalam menggunakan kemahakuasaan-Nya. Jadi, Yesus ketika menjadi manusia tidak kehilangan keIlahian-Nya, Ia hanya membatasi diri-Nya dari penggunaan kekuasaa-Nya dengan bebas.

Dr. Peter Wongso menjelaskan bahwa "Pra-eksistensi menunjukkan sebelum alam semesta dan manusia ada, Ia sudah berada. Ini menunjukkan bahwa Ia berada di atas segala sesuatu, Ia tidak dibatasi oleh materi, dan segala sesuatu adalah berasal dari pada-Nya"

            D. Sudut Pandang "Kemungkinan"

 

Ada tiga kemungkinan yang dapat diuraikan mengenai pernyataan Yesus dalam Yohanes 8:58. C. S Lewis menulis tiga kemungkinan tersebut :

1. Yesus adalah seorang pembohong. 

Kalau Yesus pembohong, maka sangat kecil kemungkinan Dia akan memiliki pengikut. Data Alkitab berkata bahwa Yesus memiliki banyak pengikut, hal ini tentunya meruntuhkan kemungkinan bahwa Yesus adalah seorang pembohong. Jika Yesus berbohong tentang keberadaanNya sebelum Abraham maka Dia bukanlah seorang nabi, sebagaimana yang di imani oleh orang-orang Yahudi.

2. Yesus adalah orang gila.

Kalau Yesus orang gila adalah lebih tidak masuk akal untuk mempercayai apa yang Dia katakan. Bagaimana mungkin orang waras akan mempercayai seorang yang dia tahu tidak waras. Ini tidak mungkin. Di sini Yesus terlihat sangat waras terbukti dari setiap perkataan yang diutarakan-Nya dan bagaimana orang-orang Yahudi menjawab dengan tepat semua pernyataan-Nya. Jadi, kemungkinan Yesus orang gila adalah kemungkinan yang tidak mungkin.

3. Yesus adalah Tuhan.

Kalau Yesus bukan pembohong dan orang gila, fakta satu-satunya yang tersisa adalah bahwa Dia adalah Tuhan. Hanya Tuhan yang memiliki pra-eksistensi dan hanya Dia yang mengetahui bagaimana Abraham hidup pada waktu itu.

Permasalahan lainnya adalah orang-orang Yahudi menuduh Yesus kerasukan Setan. Tuduhan mereka ini memiliki dasar. Dasar mereka adalah klaim-klaim Yesus tentang diri-Nya. Sebuah klaim yang belum pernah mereka dengar dari orang lain, dan klaim ini penuh dengan hal-hal yang tidak masuk diakal mereka. Karena itulah orang-orang Yahudi berkata "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan."

Klaim-klaim Yesus bahwa Dia lebih besar dari Abraham dan Dia sudah ada sebelum Abraham ada membuat orang Yahudi mengambil kesimpulan bahwa Dia kerasukan setan. Tetapi "kerasukan setan" ini adalah kata-kata sindiran, karena mereka tahu bahwa Yesus ketika berbicara kepada mereka dalam keadaan sadar.

            d. Sudut pandang Etimologi

 

BP adalah inisial nama editor (yang merangkap sebagai penulis) dalam SarapanPagi Biblika, ia mengutip KJV dan TR dalam menjelaskan Yohanes 8:58. 

KJV, Jesus said unto them, Verily, verily, I say unto you, Before Abraham was, I am.
TR,
Translit. interlinear, eipen {berkata} autois {kepada mereka} ho isous {Yesus} amn {sesungguhnya} amn {sesungguhnya} leg {Aku berkata} humin {kepadamu} prin {sebelum} abraam {Abraham} genesthai {ada/ menjadi/ eksis (lahir)} eg {Aku} eimi {Ada}.

Prin () disini menandakan keadaan sebelum Yesus menjadi manusia. Kata ini muncul 13x dalam PB yang artinya "sebelum". "Prin" dalam ayat ini sebagai Conjunction, Subordinating, Temporal (CST).

e. Sudut pandang para Penafsir

a. Matthew Henry menjelaskan Yohanes 8:58 merupakan sebuah pengakuan Yesus bahwa Dia lebih besar dari pada Abraham.

b. Dave Hagelberg berkata "Mungkin ada tafsiran lain untuk ungkapan "Akulah Dia" dalam ayat 24 dan 28, tetapi di sini arti ungkapan tersebut sangat jelas. Dia tidak hanya mengaku bahwa Dia berada pada waktu Abraham hidup, tetapi juga bahwa Ia adalah Yehovah, Allah umat Israel. Tafsiran ini begitu jelas dan tidak dapat dihindari, sehingga mereka segera berusaha untuk menghukum Dia dengan hukuman maut".

c. John F. Walvoord berpendapat "Sudah jelas bahwa Kristus dinyatakan  kekal oleh kitab suci (Yohanes 8:58), ayat ini menunjuk kepada pre-eksistensi-Nya bahwa Ia kekal dan jikalau demikian, Ia adalah Allah".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun