Mohon tunggu...
Monang Ranto Vaber Simamora
Monang Ranto Vaber Simamora Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Suami dari seorang istri dan seorang gembala jemaat.

Perintah itu pelita, ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ajaran Keselamatan yang Menyimpang dalam Kekristenan

13 Oktober 2022   08:48 Diperbarui: 13 Oktober 2022   08:56 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajaran Keselamatan Yang Menyimpang Dalam Kekristenan.

Masalah kita di sini bukan pada mereka yang tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan. Masalah kita di sini adalah pada mereka yang mengakui Yesus sebagai Tuhan, tetapi menambahkan hal lain untuk memproleh keselamatan. Alkitab mencatat ajaran yang menambahkan hal lain kepada pengorbanan Tuhan Yesus adalah ajaran sesat.

Rasul Paulus menasehatkan jemaat Galatia 5:4 "Kamu lepas dari Kristus jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia". Ini merupakan salah satu contoh ajaran yang menyimpang dalam iman Kristen tentang keselamatan. Dalam artikel ini, kita akan melihat beberapa ajaran menyimpang lainnya yang menambahkan hal lain pada pengorbanan Kristus untuk memproleh keselamatan.

Selamat karena orang tua menanggung dosa anaknya.

Ada ajaran yang mengajarkan orang tua menanggung dosa anaknya selama anaknya itu belum SIDI. Konsekuensi logis dari ajaran ini hendak mengatakan Yesus BUKAN satu-satunya pribadi yang dapat menangggung dosa manusia karena semua orang tua juga dapat menanggung dosa anak-anak mereka. Ini ajaran yang cukup berbahaya dalam kekristenan.

Ulangan 24:16 mencatat "Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri." Di sini Tuhan berkata dengan saat jelas, tiap-tiap orang akan menanggung dosa-dosanya sendiri.

Dosa tidak bisa ditanggung oleh orang tua karena orang tua juga manusia berdosa dan Tuhan hanya menghukum orang yang bersalah, bukan menghukum orang yang tidak bersalah. Jika seorang anak berdosa, Tuhan tidak akan timpakan kesalahan si anak kepada orang tuanya karena itu adalah kesalahan si anak sendiri. Masing-masing orang akan Tuhan adili sesuai dengan dosanya.

Selamat karena amal baik  dapat menutupi dosa.

Ajaran yang mengatakan "selamat karena amal baik dapat menutupi dosa", salah menempatkan posisi "amal baik" dalam iman Kristen. Perbuatan baik tidak ada andil dalam hal keselamatan, apalagi menutupi dosa. Surga adalah pemberian Tuhan (Efesus 2:8-9) melalui percaya kepada pengorbanan Tuhan Yesus, sementara pahala (Lukas 6:35) adalah upah saat orang percaya melakukan amal baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun