Mohon tunggu...
Monang Ranto Vaber Simamora
Monang Ranto Vaber Simamora Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Suami dari seorang istri dan seorang gembala jemaat.

Perintah itu pelita, ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bergaul dengan Tuhan Setiap Hari

19 September 2022   10:03 Diperbarui: 19 September 2022   10:22 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bergaul Dengan Tuhan Setiap Hari

Pernahkah Anda berpikir, Tuhan dapat bergaul dan menjadi sahabat kita. Jika tidak pernah, itu artinya Anda belum tahu kalau Alkitab mencatat Adam berjalan-jalan bersama Tuhan di taman Eden. Itu artinya Anda juga tidak tahu bahwa Alkitab mencatat Abraham adalah sahabat Allah. Dan Anda tidak tahu bahwa, Tuhan Yesus disebut sahabat orang berdosa.

Mengapa kita tidak pernah berpikir "kalau kita dapat bergaul dengan Tuhan?" Karena selama ini mungkin kita berpikir mengenai "tuhan" yang salah. Tuhan yang salah adalah "tuhan" yang tidak pernah ada. Tuhan yang tidak pernah ada, tentu tidak bisa bergaul dengan manusia.

Alkitab mencatat bahwa Tuhan menjadikan segala sesuatu adalah untuk Dia. Tuhan menciptakan manusia agar manusia dapat bersekutu dengan-Nya. Bersekutu dengan Tuhan adalah tujuan manusia diciptakan. Berbincang-bincang dengan Tuhan layaknya seorang sahabat karib berbincang, itulah yang Tuhan inginkan dari manusia.

Manusia adalah objek kasih Tuhan. Manusia ada untuk mengasihi Tuhan. Kasih hanya dapat diwujudkan jika ada pribadi yang dikasihi. Manusia adalah pribadi yang dapat dikasihi karena ia memiliki kehendak, pikiran dan perasaan.

Tuhan menciptakan mahluk yang berkehendak, sama seperti Dia memiliki kehendak. Kehendak Tuhan adalah agar manusia memiliki kehendak, yang dapat memutuskan segala sesuatu sesuai dengan kehendaknya tanpa paksaan dari luar dirinya. Tuhan tidak pernah memaksakan kasih-Nya, Dia hanya menawarkan kasih-Nya kepada semua orang, apakah orang itu akhirnya percaya atau tidak, itu tergantung kehendak orang itu sendiri.

Dalam menyatakan kasih-Nya Tuhan tidak memaksakan kehendak-Nya kepada manusia. Karena kehendak yang dipaksakan adalah pemerkosaan. Dan kita tahu, Allah bukanlah pemerkosa ilahi. Kehendak manusia Tuhan yang rancang, tetapi keputusan manusia tidak diintervensi oleh Tuhan.

Kita akan melihat tiga tokoh yang hidupnya bergaul dengan Tuhan.

Tokoh pertama kita adalah Adam. Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Tuhan baru kemudian Hawa. Adam menjadi mandataris Tuhan dalam mengurus bumi. Ia yang memberikan nama kepada semua binatang dan mengurus taman Eden.

Selain mengurus taman Eden, Adam juga bersekutu dengan Tuhan. Tuhan bersama-sama dengan Adam jalan bersama di sore hari. Tidak ada hal yang memisahkan mereka. Adam terbuka di mata Tuhan. Tidak ada sesuatu yang curang dalam diri Adam. Kejadian 3:8 "Allah berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk".

Sampai akhirnya Adam jatuh ke dalam dosa, Tuhan pun tidak dapat menjalin hubungan dengan Adam lagi, karena dosa memisahkan mereka. Tuhan itu kudus, karena kekudusan-Nya, Dia tidak dapat bersatu dengan manusia berdosa.

Dari Adam kita belajar bahwa manusia pertama diciptakan untuk menjalin hubungan dengan Tuhan, akrab dan bergaul dengan Tuhan. Tuhan menciptakan manusia untuk bersekutu dengan-Nya, berjalan bersama dengan Tuhan.

Tokoh kedua kita adalah Abraham. Abraham memiliki gelar "Bapa orang beriman." Selain gelar itu, Abraham juga disebut sebagai "sahabat Allah". Yakobus 2:20 mencatat, "Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah."

Alkitab sudah mencatat bahwa Abraham adalah sahabat Allah itu artinya betapa dekatnya hubungan Abraham dengan Tuhan. Disepanjang Alkitab, Abraham selalu taat, saat Tuhan berfirman kepadanya, bahkan untuk mengorbankan anaknya pun ia rela. Itu sangkin percayanya Abraham kepada Allah.

Tuhan pernah makan dikemah Abraham. Ini juga salah satu bukti kedekatan Abraham dan Tuhan. Saat itu Tuhan dan dua malaikat-Nya menjadi manusia. Mereka mendatangi Abraham dikemahnya. Kedatangan Tuhan kepada Abraham hendak memberitahu bahwa kota Sodom dan Gumora akan dihancurkan.

Saat kota Sodom dan Gumora akan Tuhan hancurkan, Abraham melakukan tawar menawar dengan Tuhan sebanyak lima kali, untuk membebaskan kota Sodom dan Gomora dari kehancuran, tetapi karena tidak didapati 10 orang benar di kota itu maka Tuhan menjatuhkan hukuman.

Tokoh ketiga kita adalah Tuhan Yesus sendiri. Saat Tuhan Yesus ada di bumi, Dia bergaul dengan mereka yang disingkirkan dari masyarakat karena terkenal jahat dan berdosa. Kelompok orang-orang seperti ini seperti pemungut cukai, pelacur dan penjahat. Mereka suka berada dekat dengan Tuhan Yesus karena Tuhan Yesus tidak memusuhi mereka.

Suatu kali Tuhan Yesus diundang oleh Zakheus ke rumahnya. Zakheus adalah seorang pemungut cukai. Seorang pemungut cukai adalah orang jahat di pemandangan masyarakat saat itu karena mereka sering memeras rakyat. Tetapi saat itu juga terjadi pertobatan, Zakheus memberikan setengah dari hartanya dan mengembalikan empat kali lipat dari orang yang pernah ia peras.

Tuhan Yesus juga mau diminyaki oleh perempuan pelacur di tengah-tengah sebuah perjamuan makan. Dia tahu siapa perempuan itu tetapi Dia membiarkan perempuan itu meminyaki kepala-Nya. Sekalipun orang-orang agamawan yang bersama-sama dengan-Nya gusar, Dia sama sekali tidak peduli. Tindakan Tuhan Yesus ini adalah bukti bahwa Dia mengasihi manusia berdosa.

Matius 11:19 mencatat, "Ia sahabat orang berdosa". Tuhan Yesus sahabat orang-orang yang dipandang sebelah mata di masyarakat. Tuhan Yesus dekat dengan mereka untuk memberitakan kabar baik kepada mereka bukan untuk ikut perilaku mereka. Tuhan Yesus tidak berdosa karena Dialah Mesias juruslamat dunia dan terutama Dia adalah Tuhan yang menjadi manusia.

Apa yang kita pelajari dari ketiga pribadi di atas adalah:

1. Manusia bisa menjadi sahabat Allah (Abraham)

2. Karena pada awalnya manusia diciptakan untuk bersekutu dengan Allah (Adam)

3. Allah datang ke dalam dunia untuk bersahabat dengan manusia berdosa (Tuhan Yesus)

Jika ada manusia yang masih berpikir bahwa dia tidak dapat hidup dekat dengan Allah dan tidak bisa berbincang-bincang dengan Allah itu artinya memang dia tidak mau tahu terhadap fakta-fakta yang telah diuraikan di atas.

Atau dosa-dosanya masih menarik dia, dosa-dosanya masih menuduh dia. Tuduhan ketidaklayakan, karena dirinya penuh dengan dosa, membuatnya tidak menerima fakta bahwa manusia bisa bersahabat dengan Allah.

Atau besar kemungkinan seperti yang sudah dijelaskan di atas. Orang yang tidak percaya Tuhan bisa menjadi sahabat manusia adalah karena dihalangi oleh keyakinannya. Karena dalam keyakinannya Tuhan tidak mungkin bersahabat dengan manusia berdosa, tetapi hal itu, sudah dijawab di atas (Abraham adalah sahabat Allah).

Lalu, bagaimana manusia saat ini dapat bergaul dengan Allah? Manusia dapat bergaul dengan Allah dengan cara membaca firman-Nya. Dengan membaca Alkitab, Tuhan berbicara kepada kita, karena Alkitab adalah perkataan Tuhan.

Jadi, saat ini kita dapat bergaul dengan Tuhan setiap hari. Bergaul dengan Tuhan setiap hari dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja karena Tuhan itu Roh. Tuhan yang adalah Roh tidak dibatasi oleh tempat dan waktu. Karena itu Dia dapat ditemui kapan saja dan di mana saja.

Inilah saatnya untuk mengadakan resolusi.

Resolusinya adalah "Bergaul dengan Tuhan setiap hari". Ini dapat dilakukan dan Tuhan pun ingin manusia mendekat kepada-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun