Mohon tunggu...
Monang Ranto Vaber Simamora
Monang Ranto Vaber Simamora Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Suami dari seorang istri dan seorang gembala jemaat.

Perintah itu pelita, ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Judi, Jurang Tanpa Dasar

26 Agustus 2022   07:32 Diperbarui: 26 Agustus 2022   07:33 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita menjawab, tidak semua jenis dosa Tuhan daftarkan dalam Alkitab. Jenis dosa perjudian ini merugikan orang lain, dan kita tahu merugikan orang lain adalah dosa, karena itu judi adalah dosa.

Alkitab mencatat "akar dari segala kejahatan adalah cinta uang". Karena cinta uang, orang mencarinya melalui judi. Judi itu sendiri adalah representasi kecintaannya akan uang, karena itu judi adalah dosa.

Ukuran sebuah kejahatan dilihat dari hukum negara, jika negara melegalkan maka itu bukan kejahatan dan jika negara membuat illegal berarti itu sebuah kejahatan. Kejahatan diukur berdasarkan undang-undang yang berlaku. Tetapi tidak demikian dengan dosa.

Dosa hubungannya dengan sifat Tuhan yang maha kudus. Sesuatu disebut dosa jika melanggar hukum Allah. Banyak hukum negara yang tidak sesuai dengan hukum Allah. Salah satunya melegalkan judi, salah duanya melegalkan aborsi, salah tiganya melegalkan miras dan lain sebagainya. Semua itu menentang hukum Tuhan. Karena itu, dosa tidak diukur dari hukum negara tetapi dari hukum Tuhan.

Puji Tuhan, bangsa kita melarang judi. Dalam hal ini bangsa kita masih sejalan dengan hukum Allah sebagaimana yang tertulis dalam Alkitab. Harapan kita bersama "Betapa indahnya bangsa ini tanpa judi, sama seperti damainya rumah tangga tanpa penjudi".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun