"Bagaimana dengan dosaku?", tanyaku ke Tuhan. Pertanyaan itu tidak mendapat jawaban dari surga. Langit masih tetap tertutup, tidak membuka pintunya. Padahal aku berharap, Tuhan berbicara kepadaku atau minimal mengirim seorang malaikat untuk memberikan jawaban atas masalah "dosaku" ini.
Dalam kesunyian (tanpa jawaban) itu, aku menjalani hari-hari seperti biasanya. Sunyi! Rupanya dalam kesunyian itu Tuhan bekerja, aku tahu hal ini, nanti setelah aku bertobat.
Hari berjalan seperti biasanya, siang hari, aku bangun dan beraktifitas, malam hari aku tertidur. Begitulah Tuhan tetap menyinari orang berdosa (seperti aku) dengan matahari, kepunyaan-Nya. Sekalipun aku selalu berdosa dan menyakiti hati-Nya, Dia tetap memberikanku, hari-hari untuk dilalui. Â
Aku percaya jika aku mati aku pasti masuk neraka karena aku orang berdosa. Dalam ketakutanku itu aku tetap membaca Alkitabku dan aku tetap rajin ke gereja tetapi aku masih akan masuk ke neraka karena aku belum percaya Yesus menanggung semua dosa-dosaku. Sampai suatu ketika...
Pertobatanku. Tidak ada hal yang aneh, tetapi ada sesuatu yang terjadi. Tidak ada sebuah kejadian yang luar biasa, tetapi ada perubahan dalam hatiku yang penuh dengan dosa, entah mengapa tiba-tiba aku begitu menyukai membaca Alkitabku, aku sangat suka beribadah sekalipun harus menggowes sepeda berkilo-kilo meter, aku dapat mengampuni Papaku (yang sangat kubenci awalnya).
Dan yang paling utama, aku sudah memiliki kepastian jika aku mati aku pasti masuk sorga karena semua dosa-dosaku sudah ditanggung Tuhan Yesus di kayu salib. Iman yang ku miliki itu pun mulai bertumbuh, perlahan namun pasti, sedikit demi sedikit pemahaman dan ajaran salah yang saya pahami semakin terkikis, ini dikarenakan Tuhan Yesus makin membukaan kebenaran-kebenaran-Nya kepadaku.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H