Mohon tunggu...
Monang Ranto Vaber Simamora
Monang Ranto Vaber Simamora Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Suami dari seorang istri dan seorang gembala jemaat.

Perintah itu pelita, ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Proses Terbentuknya Alkitab

22 April 2022   21:47 Diperbarui: 23 April 2022   09:46 11723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai seorang Kristen yang mengimani Alkitab adalah satu-satunya firman Tuhan, kita seharusnya tahu proses terbentuknya Alkitab. Mengapa Alkitab terdiri dari 66 kitab dan bukan 73 kitab atau 36 kitab? Apa yang menjadi tolak ukur sebuah kitab diilhamkan oleh Tuhan? Dan mengapa Talmud, Apokrifa dan Injil-injil Gnostik tidak masuk dalam Alkitab? Kita akan membahasnya dalam artikel ini.

Proses pengkanonan Alkitab.

Kanon berasal dari bahasa Yunani artinya patokan atau ukuran. Kanon Alkitab artinya "Alkitab adalah sebuah ukuran yang pasti atau sebuah patokan yang telah ditetapkan." Patokan Kebenaran yang Tuhan tetapkan untuk menilai segala sesuatu, dan tolak ukur sebuah ajaran dan perbuatan. Alkitab yang menjadi alat pengukur segala sesuatu termasuk ajaran gereja, tradisi, teologi, sains, filsafat, sejarah/arkeologi, seni, dsbnya.

Karena Alkitab menjadi alat ukur benar dan salahnya segala sesuatu maka semua yang lain itu tidak bisa dijadikan ukuran untuk mengukur Alkitab karena Alkitablah yang mengukur mereka.

Karena Tuhan yang mengilhamkan Alkitab, maka Tuhan jugalah yang mengkanonkan Alkitab. Tidak ada kitab yang diilhamkan oleh manusia karena itu tidak ada manusia, teolog, rohaniawan gereja, apalagi sebuah konsili yang dapat mengkanonkan Alkitab. Dengan kata lain tulisan  yang Tuhan Ilhamkan itulah yang Tuhan jadikan Patokan (kanon) kebenaran. Dan tulisan mana pun yang tidak Tuhan ilhamkan, itu bukan kanon (patokan kebenaran).

Saat tulisan yang diilhamkan diketahui, secara langsung kanon Alkitab sudah diketahui. Masalah kita adalah bagaimana kita mengetahui tulisan mana yang Tuhan ilhamkan? Di sini kita akan melihat tulisan-tulisan mana yang Tuhan ilhamkan.

Pengilhaman Perjanjian Lama

Ada beberapa kriteria tulisan yang diilhamkan dalam kitab Perjanjian Lama.

  • Ditulis oleh para nabi, dari Musa sampai Maleakhi. Tulisan-tulisan (kitab-kitab) yang diilhamkan dalam Perjanjian Lama sudah menjadi tolak ukur bagi bangsa Israel selama ribuan tahun. Kitab-kitab Perjanjian Lama sudah selesai ditulis 400 tahun sebelum kelahiran Kristus. 
  • Tuhan Yesus sebagai otoritas tertinggi mengakui ke-39 kitab ini dalam Lukas 24:44 "...harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur".
  • Para penulis kitab Perjanjian Baru, mengutip Perjanjian Lama sebagai firman Tuhan, bukan sebagai tulisan umum.

Pengilhaman Perjanjian Baru

Ada beberapa kriteria untuk mengetahui kitab mana yang Tuhan ilhamkan dalam kitab Perjanjian Baru.

  • Ditulis oleh para Rasul. Tentu tidak semua tulisan para rasul Tuhan ilhamkan, tetapi tulisan yang Tuhan ilhamkan umumnya melalui seorang rasul. 
  • Penulis hidup sezaman dengan para rasul. Lukas bukanlah rasul tetapi tulisannya disetujui para rasul sebagai ilham dari Tuhan (I Timotius 5:18).
  • Ditulis antara tahun  50-98 masehi.
  • Ada 27 kitab yang diterima oleh mayoritas Jemaat-jemaat Kristus pada abad pertama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun