Mohon tunggu...
Monang Ranto Vaber Simamora
Monang Ranto Vaber Simamora Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Suami dari seorang istri dan seorang gembala jemaat.

Perintah itu pelita, ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Aku Tahu Bahwa Aku Tidak Bisa Tidak Tahu

19 April 2022   07:22 Diperbarui: 26 April 2022   19:59 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin Anda tidak paham
Karena ini bukan untuk dipahami
Ini hanya untuk dibaca, lalu pergi
Melanjutkan perjalanan hidup ini.

Mengapa huruf dan kata ada
Membuat aku mengetahui apa yang tidak aku tahu
Ini semua berawal dari kehampaan
Aku tidak tahu, maka aku tahu

Sekarang aku tidak bisa tidak tahu
Dari mana munculnya ingin tahu itu
Dan mengapa setelah aku tahu
Aku tidak bisa tidak tahu

Aku ingin tidak tahu
Tetapi bagaimana caranya untuk tidak tahu
Ah, untuk tidak tahu pun aku tidak bisa
Padahal aku bukan yang mahatahu

Oh iya, yang mahatahu pun tidak bisa tidak tahu
Mungkinkah aku juga yang mahatahu
Karena aku tidak bisa tidak tahu
Minimal apa yang telah aku tahu

Tetapi apa yang ku tahu itu terbatas
Terbatas dalam ketidaktahuan yang aku tahu
Andai aku tahu apa yang tidak aku tahu
Aku berpikir maka aku tidak tahu.

Tetapi aku masih bisa lupa apa yang aku tahu
Tetapi lupa kan bukan tidak tahu
Dia hanya sesuatu yang tidak saya ingat
Tidak ingat tidak sama dengan tidak tahu

Aku tahu ada yang mahatahu
Tetapi setelah ku tahu Dia tidak bisa tidak tahu
Maka aku berpikir, apa itu tahu?
Jika tidak bisa tidak tahu, lalu apa itu tidak tahu?

Apakah tahu itu bisa ada tanpa huruf atau kata
Atau apakah "tidak tahu" itu ada?
Kalau "tidak tahu", ada tanpa huruf atau kata
Lalu bagaimana cara menulis "tidak tahu"?

Untuk tahu, kamu harus tahu
Untuk tidak tahu, kamu harus tidak tahu
Untuk tahu apa yang tidak kamu tahu, kamu harus tahu
Untuk tidak tahu apa yang kamu tidak tahu, kamu harus tidak tahu

Sudah ku bilang bukan untuk dipahami
Ini hanya untuk dibaca, lalu pergi
Hanya sekadar tahu
Bahwa aku tahu, aku tidak tahu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun