Orang-orang pada zaman Tuhan Yesus banyak yang menolak keberadaan-Nya karena Dia tidak memiliki wajah yang tampan. Tidak ada yang mau memandang Dia sebagai seorang manusia yang harus dihargai seperti manusia lainnya. Orang-orang pada zaman Kristus menolak keberadaan-Nya karena Dia tidak memiliki wajah yang menawan. Banyak orang menghindarinya, membuang muka terhadap Dia.
Pernahkah Anda membuang muka terhadap orang yang tidak memiliki wajah yang menarik? Kira-kira mengapa Anda melakukan hal itu? Sederhana sekali, karena kebanyakan kita memang tidak menyukai wajah yang tidak tampan. Kita manusia suka akan kecantikan dan ketampanan. Dengan membuang wajah saat bertemu dengan Yesus, manusia sudah menghina (bullying) Tuhan.
Untuk menutupi muka karena merasa malu, beberapa orang Kristen yang tidak berpengertian membuat wajah Tuhan Yesus menjadi tampan, imut-imut, gondrong dan kebarat-baratan. Sementara negara dan budaya lain membuat Yesus yang tampan menurut budaya mereka, rambutnya kriwil pendek dan kulitnya hitam. Dengan cara ini mereka merombak wajah Yesus sesuai selera mereka dan tentu saja itu karena mereka malu dengan wajah Tuhan yang tidak memiliki semarak atau ketampanan.
Betapa mirisnya orang-orang Kristen (yang tidak berpengertian). Di satu sisi banyak orang yang membuang wajah saat melihat wajah Yesus, di sisi lainnya mereka memperbaiki atau lebih tepatnya "mengoperasi" wajah Yesus, agar mereka dapat menerima wajah sang juruslamat. Lihatlah 1001 wajah Yesus yang mereka operasi bertebaran di kalender dan di berbagai tempat.
Tuhan Yesus di bullying karena Dia miskin.
Yesaya 53:3 "Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
Pernahkah Anda menghina (bullying) orang lain karena dia miskin. Mungkin tidak menghina dengan perkataan tetapi menghina dengan menganggapnya rendah. Dimata kita orang miskin seperti ini perlu dihindari bahkan bila perlu jangan sampai bertemu dengan orang seperti mereka.
Seperti itu jugalah penghinaan orang terhadap Tuhan Yesus saat Dia menjadi manusia. Saat Tuhan menjadi manusia, Dia tidak datang dari keluarga kerajaan, Dia datang dari keluarga Yusuf tukang kayu yang miskin. Karena kemiskinan-Nya inilah Dia di hina bahkan Alkitab berkata "sangat dihina". Kata-kata Tuhan Yesus yang benar itu pun kadang menjadi hambar saat orang melihat status-Nya yang miskin.
Kacaunya, lagi-lagi orang yang menyebut dirinya pengikut Kristus menciptakan status Tuhan Yesus secara berbeda. Mereka tidak terima Alkitab mencatat bahwa Yesus bisa menderita kesakitan dan penuh kesengsaraan karena keadaan-Nya sebagai anak tukang kayu. Karena itulah mereka menciptakan status baru bagi Tuhan Yesus, dengan menyebutnya anak tukang mebel.
Orang-orang seperti ini sebenarnya sama saja dengan orang yang menghina Kristus karena kemiskinan-Nya tetapi mereka menghina-Nya dengan membuat status baru sesuai dengan apa yang mereka mau. Mereka menciptakan Yesus yang kaya sesuai dengan ajaran "teologi sukses" yang mereka pegang.
Tuhan Yesus di bullying karena Dia menyatakan kebenaran.Â