Kematian Tuhan Yesus memperjelas kemanusiaan-Nya. Dan bukan hanya mati, Ia juga mengalami lelah, derita, Ia meneteskan air mata dan dihianati oleh murid-Nya. Dia dipukul, diludahi, dihina dan disalibkan di atas kayu Salib. Kristus mati untuk menanggung dosa seisi dunia.
Ajaran tentang penanggungan dosa, diajarkan dalam Alkitab, dan ajaran ini sebenarnya sudah dipraktikkan secara umum dalam kehidupan manusia. Kita dapat melihat ontoh kecil dari sekian banyak contoh-contoh lainnya: banyak orang yang menjadi penanggung utang orang lain (keluarga atau teman bisnisnya).
Kita melihat di sini konsep tanggung menanggung. Jika tanggung menanggung “sesuatu” adalah hal yang wajar dan dilakukan oleh manusia. Lalu, mengapa masih banyak orang yang tidak mau percaya bahwa dosa-dosanya sudah ditanggung oleh Tuhan Yesus? Karena mereka tidak mau percaya. Jadi “mengapa Tuhan Yesus mati?” Dia mati karena menanggung dosa seisi dunia.
2. Karena Hanya Tuhan yang dapat menggantikan semua manusia dihukum mati.
Andaikata ada satu manusia yang tidak berdosa selain Tuhan Yesus. Apakah orang itu dapat menggantikan semua manusia dihukum mati? Tidak! Dia tidak dapat menggantikan semua manusia dihukum. Karena dia manusia yang tidak Maha Kuasa.
Hanya pribadi yang tidak terbatas, yang Maha Kuasa yang dapat menggantikan semua manusia dihukum mati. Itulah sebabnya hanya Tuhan Yesus yang dapat menggantikan semua manusia dihukum mati. Karena, hanya Yesus Kristus pribadi yang tak terbatas dan yang Maha Kuasa, maka hanya Dia yang dapat menggantikan semua manusia dihukum.
Penghukuman Tuhan atas hal dosa tidak mengenal batasan waktu, Tuhan menghukum manusia berdosa di neraka selama-lamanya. Hukuman Tuhan tidak seperti hukuman manusia pada umumnya atau hukuman sebuah negara.
Negara menghukum penjahat dengan cara mengurungnya di dalam penjara. Kita melihat manusia menghukum kejahatan dengan berbagai cara. Tetapi baik negara maupun manusia pada umumnya tidak menghukum tanpa batas waktu atau selama-lamanya dan tidak menghukum di neraka. Karena yang menghukum tanpa batas waktu dan menghukum di neraka itu hanyalah hukuman dari Tuhan.
Mungkin ada yang bertanya, mengapa manusia dihukum di neraka selama-lamanya, sementara Yesus Kristus menanggung dosa manusia di atas kayu Salib, hanya dalam waktu yang singkat?
Jawabannya cukup sederhana, itu karena Yesus adalah pribadi yang tidak terbatas, pribadi yang tidak terbatas dapat menanggung hukuman manusia dalam waktu yang terbatas. Tetapi jika manusia yang terbatas menanggung hukuman Tuhan yang tidak terbatas maka ia akan menanggungnya dalam waktu yang tidak terbatas.
Kalau begitu, mengapa Yesus mati hanya selama tiga hari? Karena Tuhan Yesus berkuasa atas kematian. Hidup dan mati ada di tangan-Nya. Jika Yesus mati karena kehendakNya sendiri maka Ia bangkit juga adalah karena kuasa-Nya sendiri. Lalu, mengapa tiga hari? Tiga hari karena itu merupakan nubuat dari Perjanjian Lama yang harus di genapi oleh Tuhan Yesus bahwa Dia sama seperti nabi Yunus tinggal dalam perut ikan tiga hari tiga malam (Matius 12: 40). Demikianlah halnya dengan Yesus, tinggal tiga hari tiga malam dalam “rahim bumi.”