Mohon tunggu...
Monang Ranto Vaber Simamora
Monang Ranto Vaber Simamora Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Suami dari seorang istri dan seorang gembala jemaat.

Perintah itu pelita, ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Putih Abu-Abu

18 Maret 2022   21:55 Diperbarui: 18 Maret 2022   22:25 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengarkanlah didikan ayahmu

Dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu

Sebab engkau masih belum tahu

Dunia ini penuh dengan hal-hal yang tabu.

Tahanlah langkahmu menuju teman jahatmu

Sebab mereka tidak baik untukmu

Mereka yang tidak peduli dengan pengajaran gurumu

Bagaimana engkau berjalan dengan para penggerutu.

Ingatlah engkau ini masih anak SMU

Perlu memilih teman-teman yang bermutu

Agar kelak engkau tahu

Apa yang namanya hidup yang baik itu.

Tidakkah engkau tahu

Pemuda yang di samping rumahmu

Dia masih muda tapi sudah tak menentu

Sudah candu akan segala sesuatu.

Jauhkanlah dirimu dari orang-orang seperti itu

Sebab masih panjang masa depanmu

Masa depan yang cerah menantimu

Selama engkau memegang nasehat ibumu.

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu

Jangan bersandar pada pengertianmu

Akuilah Dia dalam segala lakumu

Maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Jujurlah dalam berprilaku

Jangan tautkan dirimu akan semua bentuk candu

Games, rokok, sexualitas yang datang kepadamu

Mereka indah namun itu racun bagimu.

Aku beritahu sebuah kisah ayah pecandu

Dia beli rokok tapi anaknya tidak minum susu

Dia seorang ayah yang tidak tahu apa itu malu

Karena baginya hidup ini seputar egoku.

Jangan engkau kotori putih abu-abumu

Dengan berlaku curang saat ujian menantimu

Karena apalah gunanya nilaimu

Jika engkau tidak tahu, apa itu ilmu.

Nikmatilah hidup masa mudamu

Dengan takut akan Tuhan yang sayang padamu

Dengan begitu engkau akan tahu

Dunia indah ciptaan Tuhanmu.

Banyak orang yang sayang padamu

Jangan engkau sia-siakan itu

Jangan terjerumus pada ego mudamu

Agar tidak dikenal sebagai anak yang tidak taat ibu.

Kalungkanlah nasehat-nasehat ayahmu

Saat engkau di disiplin itu baik untukmu

Berdoalah bagi ayah dan ibumu

Sebab mereka yang membawa dunia padamu.

Perhatikanlah baik-baik jalan hidupmu

Karena waktu tidak akan kembali untukmu

Berjalanlah dalam terang Tuhanmu

Buat Dia tersenyum padamu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun