Mohon tunggu...
Mona Triana
Mona Triana Mohon Tunggu... -

im not photografer im just a girl with camera

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sumpah Pemuda yang Hanya Tinggal Sebuah Sejarah

20 Oktober 2013   16:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:16 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sumpah Pemuda

Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928

itulah isi dari teks  sumpah pemuda yang dibacakan pada tanggal 28 oktober 1928 atau 84 tahun yang silam, oleh para pemuda bangsa Indonesia dan disanalah pertama kalinya lagu indonesia raya dikumandangkan oleh wr. supratman menggunakan biolanya.

akan tetapi untuk saat ini semangat sumpah pemuda telah luntur dari jiwa pemuda-pemuda bangsa indonesia yang sekarang, mereka seolah tidak peduli lagi dengan bangsa ini dan seolah menutup mata tentang keadaan bangsa sekarang ini.

Sebenarnya, Bukankah bangsa ini sekarang membutuhkan para pemuda yang memiliki rasa nasionalisme dan semangat patriotisme seperti para pemuda  dahulu yang melahirkan telah sumpah pemuda,untuk memajukan bangsa yang sudah 69 tahun merdeka.

Akan tetapi sekarang anak muda nya lebih mementingkan kehidupan yang hedonis ketimbang memikirkan bangsanya sendiri ataukah mungkin mereka telah hilang kesadaran tentang rasa nasionalisme, karena pemerintahan bangsa ini yang kacau, yang mana korupsi terjadi dimana-mana sehingga mereka tidak mau tau lagi tentang bangsa ini..entahlah.

ditambah lagi banyak anak muda saat ini tidak mengetahui hari-hari bersejarah untuk bangsa indonesia, tidak hanya hari kemerdekaan bahkan masih banyak anak muda yang tidak hafal lagu indonesia raya sebagai lagu kebangsaan bangsa ini,.

Sangat miris sekali keadaan bangsa ini ketika anak muda sebagai penerus tidak mau peduli lagi, lalu siapa yang akan meneruskan untuk kemajuan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun