Mohon tunggu...
Mona Fatnia
Mona Fatnia Mohon Tunggu... Lainnya - writer opinion

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ #La Tahzan Innallah Ma'anna #Bermanfaatuntuksesama #Rahmatanlillallamin

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kemiskinan Ekstrem Mengancam Masa Depan Generasi

5 Maret 2024   21:13 Diperbarui: 5 Maret 2024   21:19 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Nyatanya, apakah itu ampuh dalam menyelesaikan kemiskinana ekstrim yang kian hari terus mengancam generasi ? Jelas tidak !. karna hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal : Pertama, penerapan sistem kapitalisme secara global, dimana negara-negara yang memiliki pendapatan rendah tentu akan menghasilkan tunjangan yang rendah pula, sementara di negara yang berpendapatan tinggi, tentu anak-anak telah tercakup dalam program tunjangan tinggi tersebut. Kedua, keserakahan sistem kapitalisme, dimana para kapitalis menguasai sumber daya alam dan energi (SDAE), yang harusnya milik rakyat, tapi tidak pernah mereka nikmati hasilnya, yang ada justru ketimpangan dan kesengsaraan yang didapat.


Sistem ini memberi kebebasan dalam kegiatan ekonomi sehingga pengusaha dapat menguasai hajat hidup rakyat  termasuk menguasai sumber daya Alam. Kondisi ini merupakan konsekuensi dari  reinventing goveerment, di mana negara hanya berperan sebagai regulator. Sementara Perusahaan jelas akan mengambil untung, sementara rakyat akan hidup miskin. Kondisi ini menjadi ancaman terhadap keselamatan generasi, dan masa depan bangsa.


Jelaslah bahwa segala program buatan pemerintah ataupun upaya dari para aktivis sosial dalam mengupayakan perbaikan bagi masyarakat yang berada pada kemiskinan yang ekstrim hanyalah fatamorgana di siang hari, tak pernah selesai akar masalahnya sampai detik ini, meski berbagai tunjangan diberikan tetap saja masyarakat terus mengalami kesengsaraan pahit. Karena selama sistem kapitalisme masih menguasai banyak negara, kenestapaan sosial dan ketimpangan akan terus terurai hingga membengkak menjadi penyakit yang mematikan.
Maka tak heran ketika ada negara yang berpendapatan tinggi dan rendah, hasilnya pun melahirkan negara maju dan negara berkembang, seperti Cina yang mengatur Indonesia dimana negara maju lebih dominan dalam mengatur dan mengkontrol ekonomi global bagi negara berkembang sebagai pengemban ideologi kapitalisme sekuler.


Dengan demikian, perlindungan sosial ini layaknya seperti obat pereda sakit kepala, yang ketika diminum sakitnya hanya reda 5 menit, setelahnya muncul kembali dengan sakit yang sama. Sumbernya adalah penerapan sistem kapitalis.  Akibatnya anak akan mengalami banyak problem kehidupan yang akan berpengaruh pada Nasib dunia pada masa yang akan datang. Di sisi lain, perlindungan sosial negara hari ini ibarat tambal sulam system ekonomi kapitalis, yang tak akan membuat generasi Sejahtera.


Kemiskinan : Islam Solusinya

Dalam memperbaiki tatanan kehidupan masyarakat, tentunya bukan saja bermodalkan uang untuk menyelesaikan, tetapi pemahaman mendasar perihal masalah yang disebabkan. Karna dengan memahami akar masalahnya, maka pasti akan lahir perbaikan yang merata. Ini pun didukung dengan regulasi yang adil dan benar.


Islam sejatinya hadir sebagai obat penghilang dari segala kesakitan dan kegundahan yang selama ini terus menyelimuti masyarakat, terlebih bukan hanya sebagai pemanis seperti kapitalis, ataupun penawar seperti sekuler yang ujungnya tak ada yang benar. Terlebih dalam menyelesaikan ketimpangan yang memunculkan kemiskinan ekstrem adalah bukti bahwa Islam paling depan dalam memberikan solusi mustanir.
Karena Islam mewajiban negara mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui berbagai mekanisme yang sudah ditetapkan dalam sistem Islam.

Dengan sistem ini kehidupan terarahkan dan solusi yang dihadirkan sistematis dalam mengatasi kemiskinan ekstrem hingga menjaga generasi dari dampak kemiskinan ini.


Pertama, pembagian kepemilikan secara benar. Mulai dari kepemilikan individu, umum, dan negara. Sebab pembagian ini sangatlah penting agar tidak terjadi dominasi ekonomi, yaitu penguasaan pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah.
Kedua. Pengaturan pembangunan dan pengembangan ekonomi yang benar dan adil, yakni bertumpu pada pembangunan sektor riil, bukan nonriil.
Ketiga, adanya pendistribusian harta kekayaan oleh individu, masyarakat, dan negara. Dimana sistem ekonomi Islam berperan dalam menjamin terpenuhinya semua kebutuhan rakyat, seperti kebutuhan primer, sekunder dan tersier.
Keempat, Pemenuhan secara gratis baik dari sektor pendidikan, kesehatan, dan keamanan kepada rakyat tanpa dipungut biaya sepeserpun. Karena ini menjadi tanggung jawab negara dalam memelihara urusan rakyat.


Karenanya, hanya dengan solusi Islamlah segala ketimpangan yang dapat memunculkan kemiskinan ekstrem dapat terselesaikan tanpa tapi tanpa syarat seperti yang sering digaungkan sistem kapitalisme. Dengan penerapan Islam secara kafah, kemiskinan dapat dicegah dan diatasi dari dasarnya. Hal ini pun akan teratasi dengan baik sebab sistem Islam memiliki perintah dan anjuran agar harta kekayaan tidak digunakan oleh orang kaya saja. Adanya anjuran bersedakah dan kewajiban membayar zakat bagi orang kaya memberikan keharmonisan dalam mencapai kesejahteraan.Karena Perlindungan generasi menjadi prioritas negara melalui berbagai kebijakan negara. Wallahualam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun