Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mengganggu Rasionalitas Kedemokrasian Indonesia

14 Juli 2024   08:43 Diperbarui: 14 Juli 2024   08:43 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : antaranews.com 

Sekali lagi, manakala rasionalitas kedemokrasian seperti ini dikedepankan, dan kemudian menguat di tengah masyarakat, maka Indonesia akan memasuki masa 'demokrasi baru' yang mungkin berbeda dengan nalar demokrasi-sebelumnya !!! Kita menunggu analisis kaum intelektual terhadap perkembangan demokrasi hal ini.

Apakah perubahan nalar demokrasi seperti ini, sebagai sebuah kekeliruan ? Jawabannya sederhananya, manakala, mayoritas rakyat menghendakinya, dan kemudian mereka memenangkan kontestasi politik lima tahunan, maka nalar esensial kaum intelektual mengenai kedemokrasian, akan mentok dihadapan realitas politik !

Sampai pada konteks ini, pekerjaan rumah bagi kaum intelektual adalah perumusan ulang budaya demokrasi Indonesia paska reformasi, dan kemudian merekonstruksi makna demokrasi yang relevan bagi masa depan Indonesia. Karena bila, arah dan jalan demokrasi itu dibiarkan tanpa dilandasi kesadaran yang benar, maka jangan-jangan, angan demokrasi bangsa ini, justru berada di lembah-kediktatoran yang tidak tersadari, atau sebaliknya, manakala kita tidak mampu mendefinisikan demokrasi-Indonesia, maka angan demokrasi kita akan terjajah oleh nalar-demokrasi-asing, yang tidak selaras dengan budaya bangsa Indonesia.

Bagaimana komentar pembaca ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun