Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Prof. Sudardja Adiwikarta, Sosiolog Pendidikan Indonesia

14 Juni 2024   12:06 Diperbarui: 15 Juni 2024   05:43 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu diantara kenangan, yang tak terlupakan, tentunya adalah saat mendapat bimbingan langsung dari guru besar Sosiologi yang satu ini. Entahlah, andai pun ada orang yang sering melabeli saya lebih cenderung sosiologi daripada Geografi, mungkin karena warna Guru Besar yang satu ini, yang terasa dan menguat dalam diri saya saat itu, dan saat ini. Tempat belajarku, adalah jurusan pendidikan Geografi, sementara dosen pengampu Pengantar Sosiologi adalah Prof. Dr. Sudarja Adiwikarta. Persentuhan proses belajar dengan beliau itulah, saya tidak pungkiri, yang kemudian menyebabkan diri saya hari ini, seperti saat ini.

Lama sudah tak bertemu beliau. Hari ini, keluarga besar, anak ideologis (atau anak pedagogis) dan keluarga besarnya mendapat informnasi yang mengagetkan. Ada informasi dari pihak keluarga beliau.

Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun.
Telah berpulang ke Rahmatullaah suami, ayah, kakek, uyut kami tercinta: Sudardja Adiwikarta bin Hasan
pada pk. 05.46 di RS Santosa, pada usia 92 tahun.
Mohon kiranya dimaafkan segala salah dan khilafnya semasa hidupnya. Mohon do'anya pula agar almarhum, Allaah mengampuni segala dosa dan khilafnya, menerima segala amal ibadahnya, menerangi dan meluaskan alam kuburnya, menyejahterakan alam akhiratnya, dan menempatkannya di Daaruljannah.
Rencana jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka, Jl. Negla no. 7, RT 02 RW 04, Kel. Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung, dan dikebumikan di pemakaman Sirnaraga, pada waktu ba'da shalat Jum'at.

Berita ini, tentunya sangat mengagetkan. Memang sudah lama mendengar, bahwa beliau ada dalam kondisi kurang fit. Tetapi, ketahuilah, bahwa sewaktu masih kuliah, mungkin beliau lah, dosen di jurusan ini, yang memiliki penampilan keren luar biasa, intelektualitas tak diragukan, dan postur fisik yang sangat memesona. Gagah. Macho banget, begitulah kira-kira, sebutan untuk di zaman itu, tahun 1990-an.

Prof. Dr. Sudarja Adiwikarta, tentunya adalah nama yang tidak bisa dilepaskan dari perjalanan pendidikan saya selama ini. Guru besar yang juga membidani pendidikan sosiologi di UPI ini, adalah  tenaga pendidik dengan kepakaran bidang sosiologi. Bagi mereka yang mengeyam pendidikan di UPI (IKIP dan/atau UNPAD, khususnya dilingkungan program Ilmu Sosial, rasanya, tidak bisa mengabadikan kehadiran dan juga perannya dalam memberikan pematangan analisis sosiologis kepada peserta didik, atau mahasiswanya. 

Dalam konteks ini, saya mengalami dua kali mendapat bimbingan. Sewaktu di UPI (IKIP Bandung) menjadi pembimbing Skripsi, dan kemudian menjadi pembimbing pula pada Tesis saat saya belaja di UNPAD. Komunikasi yang asyik. Saya merasa, bertemu dengan beliau seperti dengan orangtua yang cerdas. Maksudnya, pola komunikasinya seperti anak dan orangtua, dan pola pengasuhannya sangat cerdas dan intelek. Begitulah rasanya dibimbing oleh beliau.

"harus pede, kamu yang neliti, kamu yang paham data dan teori.." itulah, salah satu pemotivasian saat menghadapi ujian sidang  karya ilmiah.  Kalimat itu terngiang-ngiang, dan menjadi modal untuk berani beradu argumentasi dengan penguji, dalam sidang skripsi atau tesis sekalipun. "hal penting, pahami masalahnya.." tambahnya lagi. 

"Geografi itu mempelajari manusia.." ungkapnya, saat mengajari mengenai hakikat Geografi. "terlebih lagi geografi manusia, jadi jangan ragu belajar masalah sosial..", paparnya lagi. Sebuah pernyataan, yang bagi saya sendiri, meneguhkan perjalanan pendidikanku saat itu. Saya paham, sosiologi dan geografi memiliki karakter khusus, tetapi maslaha sosial dan kemanusiaan, tidak bisa diabaikan dalam memahami masalah fenomena di permukaan bumi. Dari sinilah, saya memosisikan beliau sebagai salah satu sosiolog pendidikan yang dimiliki bangsa Indonesia.

Andaipun, curahan ini sebagai testimoni kebaikan, saya sadar, bukan hanya sejumput kata ini, yang bisa menggambarkan beliau.  Lebih dari sekedar kata dan ungkapan yang bisa dituangkan di sini, namun doa kami semua menyertai kepergian guruku tercinta. Amin. Alfatihah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun