Menyimak kasus seperti ini, jadi teringat kepada beberapa program sejenis lainnya. Program padat karya yang dilakukan Pemerintah. Dengan maksud dan tujuan untuk memberikan bantuan finansial kepada masyarakat, namun dalam bentuk kegiatan atau program kerja. Dalam program kerja, akan melibatkan banyak tenaga, dan juga massal. Ada bantuan ternak, bantuan usaha kecil dan menengah, bantuan kerja sosial di lingkungan, dan lain sebagainya. Semua itu memiliki ruh yang sama, yaitu bantuan dari pemerintah secara massal kepada masyarakat, dalam bentuk kegiatat padat karya.
Khusus untuk mereka yang belum memiliki pekerjaan tetap dan atau membutuhkan sekedar penyambung nafas, maka program musiman itu sangatlah membantu. Setidaknya untuk beberapa hari ke depan. Walaupun setelah itu, mereka harus kembali kepada situasi dan kondisi semula lagi.
Di sinilah, pandangan kita terhadap kultur dan mentalitas saudara kita, mungkin juga termasuk diri kita, yang masih berorientasi pada praktis, pragmatis dan sesaat. Program kerja bantuan tunai dengan cara melaksanakan program padat karya, kerap kali dijadikan andalan sejumlah politisi, dan sangat digandrungi oleh  sebagian masyarakat kita saat ini.
Tidaklah mengherankan, bila kemudian, visi misi yang sifatnya praktis, pragmatis dan konkrit, kendati bersifat jangka pendek, akan menjadi daya tarik yang sangat kuat dalam projek politik lima tahunan di negeri kita ini.
Pertanyaan kita saat ini, bila masyarakat kita masih seperti ini,emangnya masalah buat lo....?
Di kala, zaman dan tantangan zaman sudah beralih ke padat-kreasi (kaya kreasi), dan bukan lagi berorientasi pada padat karya dan padat modal, situasi dan kondisi serta orientasi pikiran masyarakat kita yang masih serupa ini, emangnya masalah buat lo...."
atau, jangan-jangan, kebiasaan padat karya serupa inilah, yang kemudian menumbuhsuburkan produktivitas yang semu atau fake productivity?
Sebagai orang yang terlibat dalam dunia pendidikan, bisa jadi, salah satu ujung kritiknya adalah dunia pendidikan memiliki kewajiban untuk melakukan pencerahan kepada peserta didik dan masyarakatnya, sekaitan dengan perkembangan dan perubahan zaman sekarang ini...
Gimana menurut pembaca ?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H