Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Arsenal dan City, Mengulang Takdir

28 April 2024   06:52 Diperbarui: 28 April 2024   08:37 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://sport.detik.com/sepakbola/liga-inggris/d-4664542/city-lolos-dari-sanksi-transfer-fifa-cuma-didenda

Memperhatikan  klasemen dan juga dinamika  premier league, Inggris, mungkin yang paling menegangkan. Persaingan papan atas, hampir bisa dipastikan, dari minggu ke minggu terus mengalami ketegangan dan penegangan, dibandingkan dengan liga Spanyol (la Liga), atau Bundesliga, Liga Seri A, atau Ligue 1 Prancis. 

Apa yang terjadi dengan  premier league ? 

Sebagai orang awam, tentunya, tidak terlalu dalam menelisik mengenai teknik dan strategi permainan antar tim dalam liga-liga sepakbola tersebut. Hal itu, cukup sulit dilakukan, dan membutuhkan pengetahuan atau pengalaman yang mumpuni dalam mengomentari atau menanggapinya. Sementara, kalau bagi kita (eh, maksudnya penulis)  yang sekedar penikmat sambil lalu, tentunya, hanya menilai dari sisi yang kasat mata, dan kasat hati saja.

Lha apa maksudnya ?

Maksud dari kasat mata, yaitu melihat dari perburuan nilai atau poin dari setiap minggu.  Dengan memanfaatkan pandangan mata, dan juga hitungan matematis, kalau melihat perburuan point dari premier league, Inggris, sungguh sangat menegangkan. Selisih angka, dari peringkat 1 -4, biasanya tidak  lebih dari 1 - 2 pertandingan saja. Artinya, andai ada satu tim papan atas, mengalami satu kali gagal meraih point penuh, maka peluang ketersalipannya, begitu sangat tinggi.

Contoh dalam minggu ke-35 ini, Arsenal memiliki point 77 dair 34 pertandingan, sedangkan City sudah meraih point 76 dengan 1 pertandingan yang tertunda. Kemudian, dibawahnya ada liverpool dengan point 75, setelah menjalani pertandingan sebanyak 35 kali. Oleh karena itu, tingkat ketegangannya sangat tinggi.

Cara kedua, yaitu melihat dinamika tim kesayangan. Misalnya, semula menjagokan Liverpool untuk meraih tropi juara di tahun ini. Bahkan beberapa minggu sebelumnya, Liverpool mampu menunjukkan ketajaman dan skillnya yang sangat meyakinkan. Namun, dalam 5 pekan terakhir,  Liverpool seakan-akan kehilangan orientasi juara dan juga semangat lagi. Dalam 5 pertandingan terakhir, hanya 1 kali menang, dan empat kali lainnya berbagi antara draw dan kalah. Bagi pecintanya, sungguh sangat meyakitkan dan menyedihkan. 

Mengapa demikian ? ya, tentunya, sangat menyedihkan, karena di akhir penghujung, hanya untuk beberapa pertandingan lagi saja, Klasemen premier league ini akan berakhir, konsistensi dan point yang diraihnya malah terseok-seok menurun. Apakah hal itu, karena ada isu Kloop akan mundur, sehingga semangatnya runtuh ? entahlah. Tetapi, setidaknya, bila dikaitkan dengan isu itu, maka ide profesionalitasnya, tentu perlu dipertanyakan kembali.

Kejadian serupa, terjadi pula pada Arsenal. Secara kasat-hati, dua tim ini (Arsenal dan Liverpool), kerap kali tancap gas di awal klasemen bergulir, namun kemudian oleng di penghujungnya. Konsistensi raihan point di lima pertandingannya, Arsenal pun, tidak mampu meraihnya secara maksimal. Berbeda dengan City. Walaupun tidak maksimal, namun raihannya cukup tinggi dibanding dengan dua tim yang kita bicarakan ini.

Merujuk dan memperhatikan angka-angka itu, secara matematika, Manchester City memiliki peluang untuk kembali ke puncak lagi di akhir klasemen kali ini.  Terlebih lagi, bila memperhatikan lawan tanding tersisa, baik yang akan dihadapi City, Arsenal maupun Liverpool. Tampaknya, City memiliki peluang lebih lebar dibanding dua kompetitornya tersebut. Walaupun dibalik itu, City hari ini, harus secara bersamaan menghadapi sidang 115 kasus dugaan pelanggaran finansial yang dilakukan Manchester City akan digelar dalam waktu dekat.

Dengan kata lain, Arsenal akan mengalami nasib yang sama dengan tahun sebelumnya. Berjaya di awal guliran klasemen, namun burukd alam menyelesaikannya, sehingga kembali jatuh pada posisi runner up lagi. Sementara, Liverpool mungkin masih harus berjuang, apakah bisa berada di posisi sebagai peserta babak penyisihan liga Champions, atau masuk kelompok babak penyisihan liga Eropa ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun