Ceritanya di dapat dari orangtuanya. Anaknya yang lulusan dari madrasah, masuk ke ITB, jurusannya teknologi pangan. Di semester pertama dan kedua, mengalami depresi, walaupun terbilang ringan. Hampir di setiap malamnya, saat belajar, dia harus keluar masuk WC untuk buang air kecil, tubuh gemeteran dan lemes, bahkan beberapa kali sempat tumbang  fisiknya. Beruntungnya menurut orangtuanya tersebut, "dia sabar dan tekun, setidaknya doa dan ibadahnya  kuat.." ungkapnya, hingga akhirnya, dia bisa mengatasi hal itu. Bahkan, diakhir perkuliahannya, nilainya bisa cumlaude dan kini sudah bekerja di lembaga penelitian perusahaan nasional di negeri yang kita cinta ini.Â
Hal ini seakan memberikan gambaran (1) ketidakmampuan, itu bisa berasal dari lemahnya kemauan, karena kemauan yang kuat, ternyata mampu menghadirkan kemampuan baru dengan energi baru yang sangat kuat, (2) ketidakberdayaan bisa disebabkan karena menganggap segalanya  harus diselesaikan sendiri, karena ada contoh lain, bila beban dibicarakan dengan yang lain, tak ubahnay dengan berbagi kisah untuk menemukan solusi.Â
Berbicara adalah solusi meringankan persepsi berat terhadap sebuah beban hidup !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H