Walaupun kita setuju, biaya hendaknya jangan dijadikan alasan, demi menjaga kerukunan hidup bangsa Indonesia. Karena, kerukunan sosial, kerukunan agama, jauh lebih mahal dari sekedar masalah rupiah. Â Karena itu, tidak ada alasan untuk pelit dalam kaitannya dengan upaya membangun kerukunan keberagamaan di negeri kita ini. Â Namun, bila kerukunan hidup beragama itu, bisa diwujudkan dengan cara hemat biaya, maka kenapa tidak pandangan itu pun, perlu direspon dengan seksama.
Opini tidak bermaksud menutup ruang bagi  rekan-rekan kita yang menggunakan metode ru'yatul hilal (mengamati langsung dan faktual). Kita tetap menjaga kebersamaan, dan menghargai perbedaan. Namun, dalam konteks pemerintahan, bila bermaksud untuk mengendepankan kuantivikasi dan atau metode ilmiah (hisab), maka pertanyaan-pertanyaan di atas, dapat dijadikan landasan untuk membuat  kalender agama yang terprediksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H