"wahai manusia sadarilah, saat lahir kau sendiri, tapi kau lahir dari sebuah kebersamaan. Inilah yang dimaksud, individualita itu adalah lahir dari sebuah kebersamaan." Kelahiranmu adalah buah dari kebersamaan, dan kebersamaannya melahirkan kesendirian. itu adalah realitas, bukan imajinasi.
'Mengapa lahirnya manusia sendirian", tanya seseorang lagi, "itu tandanya, Â masa hidupnya bergantung pada dirimu sendiri.."
"andai manusia itu adalah makhluk sosialitas, Â lantas mengapa kalau meninggal, dikuburnya sendirian?" tanya seseorang dari reruntuhan tanah pekuburan.
"wahai manusia, Â sadarilah, saat kau meninggal, kau pulang sendirian, tapi keberangkatan dan pembaringanmu, adalah hasil dari sebuah kebersamaan.."
"mengapa meninggal dikubur sendirian..?" tanya seseorang lagi, "itu tandanya, pertanggungjawaban perbuatan adalah kewajiban perorangan.."
Karena perjalanan inilah, detik demi detik sejarah terus berjalan. Selangkah demi selangkah, manusia tumbuh dan kembang. Tumbuhnya kepada diri sendiri, berkembangnya karena ada yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H