gunting. batu. kertas.
Siapa yang mengatur permainan itu,
Ku tak tahu, pun, ku tak mengerti
Namun itu, tidaklah penting,
Bagi  kita  yang hidup di zaman  kini,
Biarkanlah sejarah yang mencatatnya semua ini,
Bahwa gunting, batu, kertas sudah jadi permainan
Untuk anak kita, mengisi hari
Gunting bertemu kertas,
Tersobek kalah cukup mengenas,
Indahnya, dia tak pernah memelas
Cukup tak melawan, dan tak berdaya
Kalah dalam permainan belaka
Hingga anak-anak merasa bangga dan suka
Kertas tersobek, berserakan sudah
Kendati disambung dengan lem yang basah,
Kertas memang kini telah berubah,
Bekas luka tak hapus juga
Bekas sobek kini tetaplah menganga
Tak akan kembali seperti awal tercipta
Kertas bertemu batu,
Batu mengeras, dan membisu
Kokoh kuat kini sekedar isu
Terselimut hingga hilanglah dia
Kuatkokohnya sekedar cerita
Hingga hampa dirasakan pula
batu ketemu gunting
menjadi kisah yang sangat penting
ceritanya terkesan miring
gunting guling hilang cerita
tertimpa batu yang penuh kuasa
wujudnya hanya ada dalam benak kita
kini, akulah yang bertanya,
siapa kata batu  kalah sama kertas,
karena kertaspun, bisalah membatu
siapa kata kertas kalah sama gunting
karena gunting pun bisa dibuatnya tumpul
siapa kata gunting kalah sama batu
tapi inilah, sebuah permainan
siapa yang ada dibalik permainan
permainan apa yang ada dibalik siapa
siapa yang bermain
siapa yang dipermainkan
permainan memainkan siapa
pemain memainkan permainan
atau siapa memainkan pemain dan permainan
oh..
semua ini adalah permainan,
permainan tercipta untuk kegembiraan
kegembiraan lahir karena ada permainan
permainan  jadi dalil kehidupan
kehidupan jadi dalil permainan
siapa batu
siapa kertas
siapa gunting
batu. kertas. gunting bukan siapa-siapa
hanya sebuah permainan
siapa
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI