Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pemimpin, Kegaduhan dan Kegelisahan

20 Februari 2024   05:33 Diperbarui: 20 Februari 2024   06:22 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sidang Besar Kerajaan (sumber : pribadi, bing.com) 

"tapi......" suara serempak dari semua yang hadir.

"tidak ada tapi-tapian, kalau sudah ada perintah, ya harus dilaksanakan. itu saja, Titik. Kita ini, bawahan." ujar Raja Singa itu, tegas.

"maksudnya, itu, boleh sikap itu dipilih, tetapi bila, kita punya data, bahwa di sekolah kita ini, pegawai sudah cukup, bahkan pas-pasan, kalau datang satu orang pegawai lagi, maka banyak hal akan terjadi, menjadi serba kekurangan. Padahal, negeri kita mensyaratkan ketercukupan tugas mengajar, dan administrasi. Di sinilah, argumentasi kita sampaikan kepadanya...", ujar sang Kancil, "Kelemahan kita, tidak pernah memiliki data kuat, dan kerap kali lemah pendirian, sehingga mudah diubah oleh orang lain..."

"terus, memangnya, apa yang terjadi, kalau pegawai kita di tambah lagi ?"

"hal paling pokok, seorang pemimpin itu, memiliki kewajiban untuk menjaga budaya organisasi, sehingga jangan sampai terjadi kegaduhan dan kegelisahan. Gaduh karena idenya, tidak rasional sehingga melahirkan kontroversi. Gelisah, karena kebijakannya, menyebabkan kenyamanan pegawai terganggu." papar Kancil, "jadi, keputusan kita itu, perlu dilandaskan pada data, kebutuhan dan rasionalitas, bukan sekedar menerima titipan dari Raja Konoha...

Dengan pemaksaan seperti ini, bila kemudian dipaksakan, "Bapak aman, karena sudah melaksanakan perintah atasan, tetapi para karyawan gelisah, karena kebutuhan minimal administrasinya tidak terpenuhi.." tutup kisahnya di pagi hari itu. Situasi ini, akan menjadi kegaduhan nasional di negeri kita. Bahkan, bukan hal mustahil, akan menjadi sebuah pemantik ketidakpercayaan karyawan kepada pimpinan di sini.

Bisa jadi..begitu !!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun