Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pikukuh Baduy: Spirit Kepemimpinan

14 Februari 2024   04:53 Diperbarui: 14 Februari 2024   04:57 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
spirit kepemimpinan (sumber : pribadi, bing.com) 

Kelima, nu enya dienyakeun, nu ulah diulahkeun. Implikasi dari budaya berpikir dan bicara pemimpin yang baik itu, maka hal pentingnya lagi, yakni mampu menunjukkan sikap yang jelas, tegas dan bernash. Artinya, seorang pemimpin, harus mampu menetapkan sebuah keputusan membenarkan yang benar, dan menetapkan salah kepada sesuatu yang melanggar aturan.

Keenam, ulah gorok ulah linyok. Seorang pemimpin dilarang menipu dan bohong. Pemimpin yang baik, konsisten dan Amanah terhadap janji-janji. Ucapannya bisa dipercaya, dan sikapnya bisa dijadikan teladan.

Ketujuh, kudu landung tali ayunan. Urang Kanekes meyakini, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bijaksana dalam memutuskan. Kalimat landung  tali ayunan, perlu ada kemampuan dan kesabaran dalam mengolah informasi secara bolak-balik, seperti ayunan, sampai dapat ditemukan alternatif pilihan kebijakan yang terbaik dan menguntungkan bagi masyarakat.

Kedelapan, kudu laer tali aisan. Kata 'laer tali aisan', artinya tali ikatan kain yang digunakan untuk mengikat kain buaian bayi, harus fleksibel dan Panjang, sehingga si bayi atau yang diayun merasa nyaman. Dalam konteks inilah, makna lengkap landung tali ayunan dan laer tali aisan', bermakna bijak dalam pertimbangan tetapi juga toleran dalam bersikap.

Kesembilan, kudu nulung kanu butuh, nalang kanu susah. Seorang pemimpin bukanlah raja, atau menak yang harus dipuja-puja. Pemimpin memiliki kewajiban untuk mampu menunjukkan sikap menolong kepada yang membutuhkan, dan membela kepada orang yang lemah.

Terakhir, atau kesepuluh, kudu nganter kanu sieun, ngoboran kanu poekeun. Seorang pemimpin memiliki kemampuan mendorong dan mengawal kepada orang-orang yang lemah, atau tidak berdaya, dan memberikan pencerahan kepada setiap orang, khususnya yang merasa kegelapan.

Sepuluh point Pikukuh kepemimpinan ini, kiranya, merupakan nilai-nilai dasar kepemimpinan yang bernilai luhur, dan bisa diterapkan dalam konteks kehidupan modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun