Mark Bullingham, Direktur IFAB (Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional ), mengatakan, "Beberapa pemain sengaja melakukan pelanggaran -- saya tahu orang menyebutnya pelanggaran taktis, pelanggaran jahat (cynical), pelanggaran profesional, tetapi itu pelanggaran yang menghentikan serangan menjanjikan -- dan mereka melakukannya dengan penuh kesadaran bahwa mereka bakal dihukum kartu kuning, dan menurut kami itu benar-benar merusak pertandingan. Jadi, mungkinkah mereka urung melakukannya jika merasa bakal dikirim ke sin-bin?"
Bila aturan ini, diterapkan, kayaknya, jangankan kartu merah, kartu kuningnya saja, harus dihindari. Karena terbayangkan, berhenti 10 menit itu, timnya akan diserang berapa kali oleh  lawan..??????
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H