Bahagiakanlah, Walaupun Menyedihkan

Sahabat setia. Pembaca kompasiana. Mungkin jadi, kita sering mengalami hal serupa ini. Kita bemaksud untuk membantu seseorang, namun setelah dikerjakan, tidak menghasilkan hal yang diinginkannya.  Apa yang harus kita lakukan, atau apa yang terpikirkan dalam benak kita ?

Iya, betul. Mungkin jadi menyesal. Menyesal, karena tidak bisa membantu sahabat kita. 

Atau, mungkin jadi, kesal, karena sudah dikerjain sama teman, untuk mencari obat yang sulit dan menjengkelkan.

bahkan, bisa jadi, marah-marah, karena lelah dan mengesalkan, melakukan sesuatu yang tidak menghasilkan apapun.

Namun demikian di luar semua itu, terpikirkan tidak, apa hikmah dibalik kejadian itu ? apa nilai dasar kemanusiaan yang muncul dan berkembang dalam kasus serupa itu ?

Betul. Saya merasakan, dan melihatnya, menolong seseorang itu, tidak selamanya harus diukur oleh hasil akhir. Mungkin jadi, kita bermaksud menolong orang, namun setelah kita tolong, eh, malah orang itu meninggal dunia. Atau, bisa jadi, kita bermaksud untuk membantu orang lain, eh, malah orang yang kita bantu itu, malah mendapatkan masalah-masalah baru yang berkepanjangan.

Andaipun hal itu terjadi, nilai kemanusiaan, kadang tidak dilihat dari hasil akhir, namun dilihat dari ketulusan proses ketika kita menjalani kegiatan tersebut. Inilah sisi penting dan point kemanusiaan, yang tidak bisa diukur oleh materi !

Karena itu pula, perlulah kita tetap menjaga kebanggaan dan kebahagiaan kita, dapat membantu orang lain, walaupun hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan !