Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ciuman, antara Hak dan Akhlak

28 Agustus 2023   05:27 Diperbarui: 28 Agustus 2023   05:35 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang menarik dari kasus Luis Rubiales, ketua PSSI-nya Spanyol.  Di akhir Agustus, 28/8/2023, Spanyol memenangkan pertandingan dalam perhelatan Sepakbola Wanita Sedunia. Spanyol mengalahkan Inggris, 1-0. Gol dilesatkan oleh Olga Carmona, pada  menit ke-29. Dengan kemenangan itu, Spanyol di ganjar sebagai Juara pertama dalam kejuaraan Dunia sepakbola Wanita di tahun ini.

Kebahagiaan dirayakan. Semua orang menyaksikan. Kebahagiaan pun diluapkan, dan terluapkan. Tak terkecuali, dari Luis Rubiales, yang  menjadi ketua PSSI-nya Spanyol saat pemberian medali kepada sang Juara. Salah satu ekspresi dari Luis Rubiales, adalah dengan memeluk dan menyalaminya. Hal yang istimewa dan mendapat perhatian dunia, adalah Rubiales, memeluk dan mencium bibir sang bintang Spanyol, Jenniper Hermoso.

"reuwas ka reureuhnakeun", mungkin itulah istilah orang Sunda. Kaget, dan merasa sangat gundah setelah mengalaminya. Itulah yang dirasakan Jennifer Hermoso. Dirinya merasa tidak ada persetujuan, dan tidak ada keinginan untuk hal itu. Namun tak disadarinya, bahwa dirinya 'menjadi objek luapan kebahagiaan orang lain".   Perasaan itulah yang diungkapkan, selepas ada tanggapan dari netizen terhadap peristiwa tersebut.

Melihat dan menyaksikan kejadian itu, dunia heboh.  bahkan elit politik di internal Spanyol pun, memberikan tanggapan. Demikian pula, sejumlah atlit sepakbola dunia.  Kendati sudah memberikan konferensi pers, namun komentar terhadapnya masih terus berlangsung.

Setelah pernyataanya pada Jumat tersebut, semakin banyak kritik datang kepada Luis Rubiales, termasuk dari mantan pemain Spanyol David de Gea dan Iker Casillas.

David de Gea memposting melalui sosial medianya mengatakan "My ears are bleeding (telinga saya berdarah),"

Sedangkan Iker Casillas mengatakan "Total embarrassment, (Sangat memalukan)." 

Bahkan, lebih jauh dari itu FIFA pun, berencana untuk melakukan sidang etik terhadap kasus dimaksud. 

Pertanyaan kita, mengapa ha itu terjadi, di negara yang konon memberikan keleluasaan terhadap hak asasi dan liberalisme ?

Catatan  pertama, kita menemukan kebenaran, bahwa pelaksanaan hak asasi dan kebebasan tidaklah bisa anarkhis. Hak asasi manusia, tetap dibatasi oleh hak asasi dan kerelaan dari orang lain. Di sinilah, masalahnya. 

Hal kedua, yang menjadi penting untuk dicermati pula, bahwa ciuman, bukan sekedar budaya, melainkan ada norma dan kepatutan. Karena itu, masalah ciuman, sebagaimana yang terjadi pada Jennifer Hermoso dan Luis Rubiales ini, satu sisi ada sisi hak-asasi atau kebebasan, sedangkan di sisi lain ada kepatutan atau norma sosial. Artinya, selain hak ada akhlak !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun