apakah sikap dan pilihan politik Moeldojo, merupakan sebuah kewajaran politik yang boleh dilakukan oleh seorang pejabat publik, atau sebagai sebuah  pelanggaran etis ?
Apakah dengan pengalaman ini, kemudian Kepala KSP Moeldoko ini, akan membuat partai baru, dan kemudian mengusung dirinya untuk jadi presiden di periode berikutnya ? atau minimalnya, mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI di periode berikutnya ?
mari kita saksikan bersama, drama berikutnya, terkait perilaku elit kita, dalam menunjukkan sikap dan kerja politiknya !Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!