Ini, sebenarnya lebih merupakan pengalaman. Pengalaman dalam 10 tahun terakhir. Walaupun kelihatannya kecil, dan kurang signifikans dalam pelayanan pendidikan pada umumnya, namun sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari agenda layanan pendidikan prima di sekolah kami ini. Ya, sekolah kami, adalah salah satu, mungkin demikian lebih tepatnya disebutkan, yang memberikan layanan beasiswa dalam bentuk sepeda.
Lebih jauh dari tradisi Presiden Jokowi memberi hadiah sepeda dalam setiap pertemuan akbarnya dengan masyarakat, sekolah kami mengeluarkan kebijakan pemberian beasiswa sepeda kepada peserta didik.
Pada dasarnya, bukan pemberian beasiswa, karena sekedar memberikan pinjaman sepeda kepada mereka yang jauh dari madrasah, tetapi bermaksud untuk menimba ilmu di madrasah ini. Bentuk kegiatannya sederhana, yakni memberikan pinjaman penggunaan sepeda, kepada peserta yang membutuhkan. Dipakai selama masih berstatus sebagai siswa madrasah. Jumlah sepeda di awal program ini hanya ada 2 buah sepeda.
Alhamdulillah. Program ini masih berjalan, kendati berubah karakternya. Jika dimasa awalnya hadir dalam bentuk beasiswa, saat ini, adalah anjuran untuk menggunakan sepeda ke madrasah. Sehingga pada akhirnya, kendati masih dalam hitungan jari, tetapi sejumlah peserta didik di Kota Bandung ini, sudah terbiasa menggunakan sepeda.
Ada kisah heroik yang dimiliki anak madrasah ini. Sebut saja, namanya Teja. Lelaki ini, selama menimba ilmu di madrasah, terceritakan tidak pernah menggunakan hape sendiri, dan tidak pernah mengendari roda dua. Padahal, menurut informasi wali kelasnya, Teja adalah anak seorang mantan pejabat di lingkungan Kementerian Agama Propinsi Jawa Barat. Uniknya lagi, selama tiga tahun bersekolah, senantiasa tampil dengan sepedanya. Sudah tentu, sepedanya cukup bermerk.
Satu waktu, saat ditanya motivasi naik sepeda  dan bukan kendaraan bermotor, jawabannya sangat sederhana, "biar sehat..". Lantas apa cita-citanya, hendaknya menjadi seorang polisi.Â
Akhir kisah, di tahun 2019 kemarin, dia terpilih sebagai salah satu anggota kepolisian di lingkungan Polda Jabar.
Dari pengalaman itulah, saya melihat bahwa lembaga pendidikan, kiranya dapat menjadi pelopor untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan hijau (green school). Artinya, selain menjadi sebuah institusi yang memberikan layanan pencerahan kognitif, tetapi juga menjadi aktor utama dalam menjaga kelestarian dan kesejahteraan lingkungan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H