Tidur merupakan proses yang diperlukan oleh manusia untuk pembentukan sel-sel tubuh yang rusak, memberikan waktu organ untuk beristirahat maupun untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan biokimiawi tubuh.Â
Salah satu fungsi tidur yang paling utama adalah untuk memungkinkan sistem syaraf pulih setelah digunakan selama beraktivitas.Â
Orang dewasa disarankan untuk tidur setidaknya 7-9 jam dalam satu hari. Sayangnya, tidak sedikit orang yang memiliki waktu tidur kurang dari 7 jam dan hal itu sama sekali tidak boleh disepelekan.
Tidur nyenyak menjadi salah satu kunci penting dalam menjaga kebugaran tubuh. Tidur nyenyak memberikan manfaat terbaik untuk kesehatan fisik, mental, dan emosional. Saat kita tidur, tubuh memiliki kesempatan untuk beristirahat dan memulihkan diri.
Adapun tips untuk membangun kebiasaan tidur yang baik, yaitu:
- Konsisten terhadap waktu tidur dan bangun tidur
- Kurangi asupan kafein, nikotin, dan alkohol
- Hindari perangkat elektronik menjelang waktu tidur
- Pastikan kamar dalam keadaan gelap, sejuk, serta bebas dari gangguan
- Batasi durasi tidur siang maksimal 30 menit, dan jangan lakukan di waktu sore
Masalah kesehatan akibat kurang tidur salah satu dampak yang bisa muncul adalah risiko kelebihan berat badan alias obesitas. Risiko penyakit diabetes tipe 2 juga akan meningkat pada orang yang tidurnya kurang dari 7 jam sehari. Tidak hanya itu, kurang tidur juga menyebabkan peningkatan kortisol yang bisa membuat sel lebih resisten terhadap insulin.
Dampak kesehatan lain yang bisa muncul akibat kurang tidur adalah gangguan pada sistem imunitas. Orang yang terbiasa tidur kurang dari 7 jam cenderung memiliki masalah pada sistem kekebalan tubuh. Hal tersebut dapat membuat seseorang menjadi lebih rentan terserang penyakit, tapi lebih lebih sulit untuk sembuh.
Orang yang kurang tidur cenderung lebih mudah mengalami masalah pada kesehatan mental, misalnya mudah stress. Selain itu, kurang tidur juga menyebabkan seseorang kurang fokus, mudah lelah, serta mudah marah. Hal ini yang diduga bisa meningkatkan risiko munculnya masalah mental akibat kurang tidur.
Salah satu cara untuk mengatasi insomnia adalah dengan metode relaksasi. Terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit dan perawatan penyakit.Â
Dalam bidang medis kata terapi sinonim dengan kata pengobatan. Menurut kamus lengkap psikologi, terapi adalah suatu perlakukan dan pengobatan yang ditunjukkan kepada penyembuhan suatu kondisi patologis (pengetahuan tentang penyakit atau gangguan).Â
Latihan relaksasi dapat digunakan untuk memasuki kondisi tidur karena dengan mengendorkan otot secara sengaja akan membentuk suasana tenang dan santai. Jika seseorang dapat diajarkan untuk merelaksasikan otot mereka, maka mereka benar benar relaks.
Apabila individu melakukan relaksasi ketika ia mengalami ketegangan atau kecemasan, maka reaksi-reaksi fisiologis yang dirasakan individu akan berkurang, sehingga ia akan merasakan rileks.Â
Teknik relaksasi sudah dikenal lama dan banyak digunakan dalam berbagai terapi baik terapi permasalahan fisik maupun psikologis.Â
Ada beberapa jenis relaksasi yang sudah dikenal antara lain relaksasi progresif, relaksasi diferensial, dan relaksasi via letting go.
Relaksasi mempunyai efek sensasi menenangkan anggota tubuh, ringan, dan merasa kehangatan yang menyebar ke seluruh tubuh. Perubahan perubahan yang terjadi selama maupun setelah relaksasi mempengaruhi kerja saraf otonom. Respon emosi dan efek menenangkan yang ditimbulkan oleh relaksasi ini mengubah fisiologi dominan simpatis menjadi dominan sistem parasimpatis.
Adapun pengobatan insomnia dapat dilakukan dengan non medikamentosa (obat) dan jalur medikamentosa. Biasanya obat yang umum digunakan biasanya termasuk obat penenang.Â
Sayangnya penggunaan obat-obatan tersebut terutama apabila dipakai jangka Panjang, dilaporkan beberapa efek samping yang merugikan kesehatan seperti kerusakan memori, resistensi otot, hipotensi, distress nafas dan ketergantungan. Selain obat-obatan, ada terapi alternatif untuk mengobati masalah insomnia termasuk akupuntur.
Akupuntur di Indonesia bahkan telah diterima dan diakui sebagai salah satu cabang pendidikan dokter spesialis di fakultas kedokteran.Â
Akupuntur Medik adalah cabang ilmu kedokteran fisik yang mempergunakan pengetahuan mengenai teknik rangsang akupuntur berdasarkan atas kaidah-kaidah ilmiah dan ditujukan untuk pencegahan.Â
Peranan akupuntur medik dalam penanganan insomnia telah banyak diteliti secara ilmiah. Penusukan jarum akupuntur yang sangat tipis pada titik-titik akupuntur tertentu berperan dalam menjaga homeostasis tubuh yang mencakup keseimbangan hormone, sistem imun, saraf, dan aliran darah.
Untuk kasus insomnia, jumlah sesi terapi yang dibutuhkan sangatlah tergantung dari derajat keparahan penyakitnya dan ada tidaknya faktor penyakit penyerta. Sesi akupuntur untuk insomnia dapat dilakukan bersamaan dengan pengobatan lain dan bersifat saling menguatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H