Mohon tunggu...
Ardi Atma
Ardi Atma Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Putra Kelahiran Pangkal Pinang (numpang lahir doang) yang mulai kecil hingga menyelesaikan studi S1 di kota yogyakarta, sehingga sangat kental darah jawa dari pada darah sumatranya. Hidup di Jakarta selepas tamat dari S1 dan mulai mencari celah untuk bisa menaklukan kota Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money

Waspadai Harga Minyak Dunia

17 Oktober 2011   09:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:51 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berita ekonomi dan bisnis dunia bisa berganti tidak hanya setiap hari, namun juga setiap jam dan menit. Tentu saja aka nada banyak berita dari tia-tiap negara yang berbeda, namun jika Anda ingi mengikuti berita ekonomi dunia demi kepentingan bisnis, maka cukup pantau saja berita yang berasal dari negara-negara maju dan memiliki peranan besar sebagai exportir dunia. Sebut saja negara tersebut adalah AS dimana mata uang nya USD selalu digunakan sebagai standard, kemudian negara Uni Eropa, China, Jepan, dan UK. Anda jug harus memperhatikan negara yang memiliki peranan pasar yang cukup besar dalam export bahan mentah dunia, seperti Arab dan negara penghasil minyak lainnya. Berita ekonomi kali ini datang dari  negara penghasil minyak dunia. Belum cukup pulihnya perekonomian dunia pasca hutang AS dan negara-negara Uni Eropa, kali ini dikabarkan bahwa harga minya dunia diprediksi akan naik dan mencapai tingkat harga yang cukup tinggi di bandingkan sebelumnya. Tentu saja harga minya dunia ini nantinya akan berdampak buruk tidak hanya bagi negara, namun juga bagi individu dan masyarakat kecil. Harga minya yang mahal dan subsidi yang kecil membuat harga kebutuhan pokok meningkat, harga bahan bakan pun meningkat, dan  usaha sector kecil dan tumah tangga akan mengalami kesulitan yang cukup merepotkan. Pada pertengahan September ini saja, berbagai situs berita ekonomi dan bisnis dunia mencatat bahwa terdapat kenaikan harga emas sampai pada $87 per barel. Tidak hanya itu, untuk benchmark harga minyak mentah pun terdapat peningkatan sebesar 2,8% di perdagangan New York dan sekitar 2,6 persen di pasar London. Hal ini terjadi akibat laporan dari pemerintah China yang menyatakan bahwa tingkat inflasi China yang cukup rendah dan semakin menguatnya USD. Oleh karena itu sebaiknya bagi para pelaku bisnis dan pemain saham, sebaiknya tetap memperhatikan lintas berita ekonomi dunia untuk membantu Anda membuat keputusan usaha dan penjualan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun