Sawahnya terbentang luas
tunas tunas tanaman bermunculan indah
Desa Harapan
Petani bekerja seharian…
menggarap sawah , menanam benih
berdoa… saat musim panen tiba
Rasa lelah… kerja keras…. terbayar sudah
Ini adalah pendapat mas yayok ketika kita berbincang2 bersama beberapa teman2,yang menyoroti ,masalah PILKADES dan masalah peran MAYA dan NYATA :
( ada sedikit yang tidak mom publish dulu )
Desa Rangkat jelas MAYA karena merupakan akronim dari frase Diskusis Elok Sarat Asah Asuh dalam Merangkai Kata. Yang Nyata adalah tali persaudaraan yang disatukan TANGAN TUHAN (istilah pak astoko di Kopdar Yogya) dan aktivitas serta kreativitas warganya dalam tulis menulis. Perangkat Desa semuanya juga OTOMATIS FIKTIF, karena yang NYATA adalah peran warganya. Kata FIKTIF yang saya tegaskan tersebut, menunjukkan bahwa seorang Kepala Desa dan perangkat desa lainnya tidak boleh merasa LEBIH BERPERAN dibandingkan warga yang tidak memilih peran menjadi perangkat desa. Kasus ini dulu sempat menghangat dan hampir meluluhlantakkan Desa Rangkat, terbenam dalam RAWA yang dalam dan berlumpur. Saya selaku KADES I Desa Rangkat sempat menahan mommy untuk membekukan peran Kades dan Bu Kades, semata untuk menghindari perdebatan yang tidak DESA (diskusi elok sarat asah asih asuh) dan menyelamatkan Desa Rangkat yang aman, damai dan tenteram dari orang orang yangtidak bertanggung jawab. Tapi karena wacana PILKADES telah bergulir, mau tidak mau, sebagai KADES I, saya terpanggil untuk meluruskan SEJARAH dan ARAH perkembangan DESA RANGKAT. Menilik setting sejarah pendirian Desa Rangkat postingan mas Odi, jelas terjadi di jaman kerajaan dan desa-desa di jaman kerajaan suksesinya dilakukan berdasarkan WARISAN. Merujuk postingan tersebut, JELAS mommy punya hak yuridis monarkhi untuk memilih mekanisme PILKADES. Selaku Kades I, saya mengingatkan warga Desa Rangkat, bahwa desa kita merupakan sejarah indah yang layak untuk mendapatkan perlindungan UNESCO, sehingga situs-situs dan bangunannya tidak boleh dirubah, semegah apa pun bangunan baru itu. Desa Rangkat adalah desa MAYA tempat kita melepas lelah setelah beraktivitas dari kegiatan NYATA. Jika Desa Rangkat di Kompasiana.com diformalkan, maka kita akan terjebak dalam aktivitas dan pemikiran rutin yang menyerap banyak energi. Kita akan kehilangan CAGAR ALAM tempat kita menjaga IMAJINASI dan SIFAT MANUSIAWI, dimana manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan interaksi tidak formal dalam bentuk PERSAUDARAAN. Marilah kita belajar dari AUSTRALIA, dimana pendatang dengan modal besar mengembangkan infrastruktur dan tatanan sosial baru, dan pemilik ASLI benua Australis justru disebut AB-ORIGIN alias nggak ketahuan dari mana asalnya. Saran saya, siapa pun Kadesnya nanti, akan berlabel KADES II Desa Rangkat. Sayapun akan menggunakan label Kades 1 Desa Rangkat. Dengan demikian, tujuan kita di dunia MAYA memupuk dan mengembangkan persaudaraan yang NYATA tidak terkena POLUSI budaya di kehidupan NYATA. Semoga pendapat saya bisa menyejukkan hati dan menyatukan semua perbedaan pendapat. Amin. Kades I Desa Rangkat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H