Mohon tunggu...
Mommy Mii
Mommy Mii Mohon Tunggu... -

TEGARRR.......

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Elizabeth Ngatini#1

11 Agustus 2010   04:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:08 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu mentari menyapanya dengan lembut awan putih masih tetap beriringan dengan mesra dan burungpun menari dengan anggunnya dibalik kegundahanya

∞ Ketika kepalaku sedikit kupalingkan dikejauhan wanita cantik setengah baya berjalan dengan anggunya pakaian yang menyatu denga rambutnya yang  berirama membuat wanita itu tampak sempurna

∞ Sosok wanita menghampiriku tampak raut muka yang kusam penuh debu yang setia menemaninya terlihat jelas keanggunan di raut wajahnya terlihat pasti ada rasa pedih yang mendalam dalam hidupnya ada kekecewaan yang tak bisa disembunyikan bibir indah yang sudah lama tak disentuh usapan lembut masih terlihat jelas sisa sisa sinar kemilaunya seakan ingin menyapaku dan ………………… kulihat bibir itu hanya bergetar pelan sulit rasanya berucap ah………….tetesan airmatanya membasahi bibir yang sudah layu itu silahkan duduk mbakyu…. ∞ Kubuka mata hatiku kubuka telingaku lebar lebar kusimak dengan penuh perhatian setiap syair yang keluar dari bibir yang layu itu tak ada satu kata pun yang bisa membuat aku tersenyum ada yang salah dengan langkah hidupnya kalau mampu akau akan berteriak kepada alam alam yang selama ini menjaga perempuan itu kutuntut keadilan…….

«»     «»     «»

Catt: Syair ini ditulis terinspirasi dari kisah nyata

Di publish atas permintaan seorang teman

Salam

ΜÖΜΜŸ

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun