Seolah ia di hadapan.
Nyatanya ia di luar jangkauan.
Kau bertamu setiap waktu.
Ketika tersadar,
Oh hanya hayalku.
Ahh... Otaku isinya kamu.
Adakah aku di otakmu?
Jika tak ada buang saja otakmu!
Jangan!
Otakmu yang buat aku menyukaimu.
Lantas, haruskan aku bawa saja otakmu.
Maka selesailah dahagaku akanmu?
Tidak!
Otakmu tanpa kamu tak akan utuh.
Cuci saja otakmu dan isi semua denganku.
Mantraku..
Kabarmu ku tunggu, walau datangnya tak tentu.
Bolehkah berfikir aku yang kau tuju?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!