Mohon tunggu...
Diah Hidayanti Nuraeni
Diah Hidayanti Nuraeni Mohon Tunggu... Bidan - Beropini

Dear Diary... fooding, traveling, streaming, reading,etc

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bantuan Hidup Dasar, Penting Gak Sih?

10 Agustus 2022   00:57 Diperbarui: 10 Agustus 2022   01:43 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ada yang pernah denger atau tahu bahkan pernah mengikuti pelatihan tentang Bantuan Hidup Dasar ( BHD)?

Apa sih BHD .? Emang penting yah? Kek nya cukup petugas kesehatan aja deh , kita - kita orang awam gak perlu ribet pelatihan kaya gitu yakan..

Naah kita kasih faham nih yah buat yang belum ngerti konsep si BHD ini. Hehe pake konsep segala sok tinggi banget yak bahasanya. Tapi memang benar loh teman - teman, justru BHD ini penting dan wajib di pelajari oleh orang awam.

Kenapa penting.? Sebab, dari nama nya saja BHD atau Bantuan Hidup Dasar, jelas ini untuk bantuan awal pertolongan pada orang yang dalam keadaan mengancam jiwa.

Seperti apakah keadaan mengancam jiwa atau kemungkinan kehilangan nyawa? Contohnya serangan jantung atau bahkan sampai henti jantung, kecelakaan lalu lintas, tersedak, dan lain sebagainya. Pokonya yang mengancam nyawa.

Nah, sampai sini faham kah maksudnya si BHD ini, kenapa penting sekali orang awam untuk tahu dan mempelajari serta melatih diri? Yups tentunya agar ketika terjadi di sekitar kita sedangkan disana tidak terdapat petugas medis misalnya, setidaknya kita bisa melakukan pertolongan pertama untuk mempertahankan hidup orang tersebut sampai tim medis tiba di tempat.

Di tulisan kali ini saya mau berbagi ilmu saat mengikuti pelatihan BHD oleh AGD 118 pada tanggal 04 Agustus 2022. Jadi poin - poin penting yang akan saya share merupakan poin - poin yang saya dapat saat pelatihan. 

Baiknya untuk BHD ini harus pelatihan langsung karena kita harus coba dulu, tapi setidaknya ada gambaran yah buat teman - teman. Agar memudahkan, saya ambil kasus orang yang tiba - tiba pingsan.

Berikut ini poin - poin yang mesti di ingat,

1. Aman diri, aman lingkungan , aman pasien

Pastikan kita aman dulu yah, jangan sampai niat kita mau nolong orang eh malah kita sendiri yang celaka. Kemudian aman lingkungan, misalnya harus di tempat yang datar dan tidak ada benda tajam agar pasien juga aman.

2. Cek respon

Panggil orang yang pingsan atau tidak sadarkan diri tersebut, sambil di tepuk pundaknya . "Pa/Bu".

3. Panggil Bantuan Medis dan Minta AED

Ketika di panggil dan di tepuk pundak tidak berespon , langsung kita menghubungi 119 gawat darurat, atau bisa juga meminta bantuan orang disekitar sana untuk segera menghubungi pelayanan medis terdekat untuk membawa AED.

AED itu sejenis alat pacu jantung gituh pokonya . Bisa search di google yaks untuk jelasnya hehe

4. Cek nadi karotis dan Pernafasan

Nadi karotis itu letaknya di leher. Dari jakun agak geser ke pinggir sedikit nanti ada yang berdenyut, mau yang kanan atau kiri ada dua - duanya , sambil diliat pergerakan dadanya dan dihitung ada gak nafasnya. Durasi nya 5-10 detik

5. Resusitasi Jantung Paru ( RJP)

Saya ingatkan yah teman - teman, untuk RJP perlu pelatihan dulu karena dalam RJP ini harus tepat kedalaman penekanannya ( 5-6 cm), cara memposisikan tangan di atas dada, dan kecepatan pergerakannya yang mana jangan kurang dari 100 dan jangan lebih dari 120x/ menit. 

Perbandingannya 30:2 ( hitungan sudah 1 siklus). Maksudnya yaitu jika di sekitar kejadian ada ambu bag untuk memberikan nafas bantuan, maka setiap 30x RJP  2x ventilasi. Namun jika tidak ada maka terus dilakukan RJP saja sampai tim medis atau yang membawa AED datang dan tidak perlu menghitung untuk siklus.

6. Cek nadi karotis dan pernafasan

Setelah beberapa siklus, biasanya 5 siklus. Cek nadi kembali dan pernafasan, seperti di nomor 4.

7. Rescue Breathing 10-12x/menit ( ventilasi 5-6 detik)

Jika ketika di cek nadi ternyata ada, dan pernafasan ada namun belum adekuat, dilakuakn rescue breathing ini.

8. Evaluasi nadi dan pernafasan setiap 2 menit

Evaluasi nadi dan pernafasan dilakukan sampai adekuat

9. Posisi pemulihan

Posisikan pasien dengan cara memiringkan ke arah penolong agar mempertahankan pernafasan.

Nah sampai kapan sih kita mesti melakukan BHD ini ? 

- sampai bantuan datang

- sampai penolong kelelahan

- sampai adanya tanda - tanda kematian.

jika dihadapkan dengan situasi seperti disebutkan tadi diatas, sedangkan teman - teman belum pernah pelatihan BHD, cukup sampai nomor 3 saja, yaitu meminta tolong atau memanggil bantuan medis. Itu sudah cukup membantu, jangan coba - coba RJP nanti malah nambah cedera ke orang tersebut.

Semoga bermanfaat

Mohon kritik dan saran nya jika ada salah dalam penyampaian. 

Terimakasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun