Banyak tokoh pejabat yang terdiri dari para akademisi dan orang-orang penting ikut terseret. Mereka pasti punya seribu macam cara licik dan culas, agar keinginannya untuk menyelewengkan uang negara tercapai. Sogok-menyogok adalah hal yang biasa.Â
Membacanya membuat aku tak habis pikir. Begitu mudahnya seseorang terlena melihat uang rakyat. Iya, sih jumlahnya bikin kalap dan lupa akhirat. Uang yang seharusnya diperuntukkan untuk kesejahteraan rakyat, malah digunakan untuk kepentingan pribadi.Â
Padahal aku yakin dulunya mereka semua orang-orang baik. Tak pernah sedari awal menjabat sudah berniat korupsi. Akan tetapi karena haus kekuasaan dan jabatan, atau bujuk rayu seseorang, mereka pun gelap mata.Â
Semoga kalau aku dan kita semua berkesempatan jadi pejabat, mudah-mudahan dijauhkan dari keinginan memperkaya diri. Yang lurus-lurus aja deh huhuu..
Molzania menyambut baik kehadiran buku-buku pendidikan antikorupsi semacam ini. Seyogianya buku ini bisa menjadi rujukan bagi siapapun yang ingin melawan korupsi. Pun hendaknya dibaca oleh para generasi muda sepertiku.Â
Terutama bagi yang tertarik untuk mengupayakan penegakan hukum di negeri ini supaya bisa lebih adil, independen, dan transparan. Sehingga di masa mendatang, kita semua bisa belajar banyak dari kasus korupsi yang pernah terjadi.Â
Semoga makin banyak buku-buku pendidikan antikorupsi semacam ini. Supaya kita makin tahu perbuatan yang gimana saja yang termasuk korupsi. Selama ini mungkin kita cuma tahu kata "korupsi", tapi pas ditanya bentuk-bentuknya apa saja kita malah bingung sendiri.Â
Mari semua bersatu lawan korupsi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H