Mohon tunggu...
Firsty Ukhti Molyndi
Firsty Ukhti Molyndi Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger | Korean Enthusiast | Cerebral Palsy Disability Survivor

Seorang blogger tuna daksa dari Palembang. Memiliki minat tulis-menulis sejak kecil. Menulis berbagai problematika sehari-hari dan menyebarkan kepedulian terhadap kaum disabilitas. Blog: www.molzania.com www.wahkorea.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Aksara Ulu, Warisan Literasi Kuno Sumatera Selatan

3 Desember 2024   14:10 Diperbarui: 4 Desember 2024   15:18 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksara Ulu, Warisan Literasi Kuno Sumatera Selatan (Dok. Pribadi)

Sementara di luar Palembang tapi masih di wilayah Sumatera Selatan, mereka berbahasa Melayu kuno dengan tulisan aksara Ulu. 

Pengetahuan tersebut kudapat dari Kak Nuzulur Ramadhona yang akrab disapa Kak Dona.

Waktu itu kami bertemu di sebuah pameran komunitas di Palembang. Dia seorang anak muda pendiri Komunitas Aksara Ulu Palembang.

Sekarang Kak Dona dan teman-temannya aktif untuk memberikan edukasi literasi aksara Ulu di Palembang.

Alhamdulillah banget ada acara seperti ini. Aku bisa bertemu banyak komunitas anak muda wong kito yang kreatif. 

Aku bersama teman-teman Komunitas Aksara Ulu berpose dengan simbol mama-papa dalam aksara ulu (Dok. Pribadi)
Aku bersama teman-teman Komunitas Aksara Ulu berpose dengan simbol mama-papa dalam aksara ulu (Dok. Pribadi)

"Kak Molly punya teman dari Lahat?" tanyanya padaku di awal perjumpaan kami. Aku menggeleng.

Jujur saja, meskipun punya banyak teman di sini, tapi jarang sekali bertanya asal mereka. Rupanya Kak Dona ini berasal dari Kabupaten Lahat.

"Oke, anggap saja Dona ini teman jeme lahatnya Kakak," ujarnya ramah. Jeme Lahat artinya orang Lahat dalam Bahasa Lahat.

Setelahnya, kami pun bersalaman. Jujur saja, aku belum pernah ke sana. Pun tak begitu banyak tahu tentang Lahat yang jaraknya dari Palembang kira-kira 4-5 jam perjalanan darat.

Kak Dona ternyata sudah mengenal Aksara Ulu sejak lama. Tepatnya saat dia masih duduk di bangku kuliah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun