Mohon tunggu...
Firsty Ukhti Molyndi
Firsty Ukhti Molyndi Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger | Korean Enthusiast | Cerebral Palsy Disability Survivor

Seorang blogger tuna daksa dari Palembang. Memiliki minat tulis-menulis sejak kecil. Menulis berbagai problematika sehari-hari dan menyebarkan kepedulian terhadap kaum disabilitas. Blog: www.molzania.com www.wahkorea.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Buta Mata, Bukan Buta Hati

25 Oktober 2024   14:53 Diperbarui: 25 Oktober 2024   14:54 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Maksim Goncharenok

Walau begitu, Uniek masih bersyukur dengan keadaan dirinya. “Ya, setidaknya saya buta mata. Bukan buta hati. ” ujarnya sambil tersenyum getir.

“Tapi tentunya masih banyak orang baik di sini. “ jelas Pak Mamad. Dia bercerita kalau beberapa hari setelah kejadian, si supir ojol mengetuk pintu rumahnya. Pemuda itu seusia Uniek. Melihat Pak Mamad, dia sesenggukan menyesali perbuatannya. Pengemudi ojol itu mengembalikan uang yang telah dicurinya, lalu meminta maaf. Tanpa bertanya lebih jauh, Pak Mamad menepuk-nepuk bahu pemuda itu.

“Terkadang orang melakukan hal buruk, karena terpaksa. “ Pak Mamad bijak sembari tersenyum simpul. Suasana haru seketika menyelimuti kami bertiga. Semoga makin banyak orang yang bertobat karena pernah berbuat ketidakjujuran, doaku dalam hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun